Banjir Bandang Bantaeng Rusak 1.295 Rumah dan 2 Tanggul Sungai Jebol

- Sebanyak 1.295 keluarga terdampak banjir bandang di Bantaeng, Sulawesi Selatan
- BNPB meminta warga tetap siaga karena hujan intensitas tinggi masih berpotensi turun
- Lima kabupaten di Sulsel dilanda banjir dan longsor, warga mulai menerima bantuan logistik
Makassar, IDN Times - Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (5/7/2025) dini hari lalu menyisakan kerusakan pada rumah warga. Banjir tersebut merusak 1.295 rumah warga.
Hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat malam memicu luapan sungai hingga menerjang empat kecamatan sekaligus. Wilayah terdampak meliputi Kecamatan Bantaeng, Bissappu, Uluere, dan Eremerasa.
Selain merendam ribuan rumah, banjir juga merusak dua tanggul sungai, memutus dua akses jalan, dan membanjiri lahan pertanian milik warga.
1. Sebanyak 1.295 keluarga terdampak

Data Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 1.295 kepala keluarga terdampak banjir bandang. Kondisi ini memaksa warga harus membersihkan rumah mereka dari lumpur dan material sisa banjir.
Air berangsur surut pada Sabtu sore. Warga telah membersihkan lumpur di dalam rumah dan halaman. Proses pembersihan dilaksanakan swadaya dengan dukungan logistik darurat dari pemerintah setempat. Petugas BPBD bersama unsur terkait masih mendata kerugian dan membantu warga yang terdampak.
"BPBD Kabupaten Bantaeng berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pendataan dan evakuasi korban terdampak," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dikutip dalam siaran persnya, Senin (7/7/2025).
2. BNPB minta warga tetap siaga

BNPB mengingatkan warga agar tetap siaga karena hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi turun dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah daerah dan masyarakat diminta lebih waspada terhadap kemungkinan banjir bandang maupun tanah longsor, terutama saat atau setelah hujan turun dalam durasi lama.
Warga yang tinggal di lereng bukit, tebing curam, atau bantaran sungai diimbau rutin memantau kondisi sekitar saat hujan turun. Jika hujan lebat mengguyur lebih dari satu jam, air sungai berubah warna, atau terdengar suara gemuruh dari lereng, maka warga diminta segera berpindah ke tempat yang lebih aman.
"Ikuti arahan petugas di lapangan dan tidak mengikuti informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," kata Abdul Muhari.
3. Lima kabupaten di Sulsel dilanda banjir

Sebelumnya, lima kabupaten di Sulsel dilanda banjir dan longsor. Selain Bantaeng, ada Bone, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba dan Sinjai yang mengalami longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Sulsel, Amson Padolo, mengatakan warga terdampak banjir dan longsor mulai menerima bantuan logistik. Pemerintah setempat juga telah mendirikan dapur umum di sejumlah titik pengungsian.
"Tim sudah turun ke semua daerah terdampak banjir. Selain menyalurkan logistik, kami juga sudah berkoordinasi untuk mendirikan dapur umum di beberapa titik guna memenuhi kebutuhan makan warga yang terdampak," kata Amson.