Karantina Pertanian Mamuju Catat 2.423 Ton Beras Dikirim Keluar

Bukti Sulbar mampu mencukupi kebutuhan beras sendiri

Makassar, IDN Times - Kepala Karantina Pertanian Mamuju Agus Karyono menyebut Sulawesi Barat berkontribusi pada Swasembara Beras Nasional. Itu ditandai dengan besarnya penerbitan sertifikat beras yang dikirim keluar daerah.

Agus mengatakan, dari catatan sistem automasi perkarantinaan IQ Fast, selama tiga tahun terakhir Karantina Pertanian Mamuju telah menerbitkan sertifikat terhadap 2.423 ton komoditas beras yang keluar dari Sulbar.

"Rata-rata tujuan pengiriman ke pulau Kalimantan. Ini menunjukkan bahwa Sulbar telah mampu mencukupi kebutuhan beras sendiri," kata Agus dalam keterangannya yang dikutip, Selasa (16/8/2022).

Baca Juga: Sulsel Raih Penghargaan Swasembada Pangan dari Kementerian Pertanian

1. Penerbitan sertifikat bukti beras dari Sulbar berkualitas

Karantina Pertanian Mamuju Catat 2.423 Ton Beras Dikirim KeluarIlustrasi pelabuhan rakyat. ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar

Agus menyebutkan, penerbitan sertifikat komoditas beras, masing-masing sebanyak 334 ton pada 2019, tahun 2020 sebanyak 942 ton, dan tahun 2021 sebanyak 1.147 ton.

Agus menyatakan bahwa penerbitan sertifikat tersebut merupakan jaminan bahwa beras yang telah keluar dari Sulawesi Barat memiliki kualitas dan telah terjamin kesehatannya sebagai pangan nasional.

2. Indonesia swasembada beras

Karantina Pertanian Mamuju Catat 2.423 Ton Beras Dikirim KeluarANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Baru-baru ini Indonesia mendapat menghargaan dari Lembaga Internasional Pusat Penelitian Beras Dunia (IRRI), atas pencapaian selama tiga tahun terakhir mampu mencapai swasembada beras. Penghargaan ini diterima langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, 14 Agustus 2022 lalu.

IRRI menilai, Indonesia mencapai swasembada karena mampu memenuhi kebutuhan pangan pokok domestik dalam hal ini beras lebih dari 90 persen. Diketahui, produksi beras nasional dari tahun 2019 konsisten berada di angka 31,3 juta ton sehingga berdasarkan hitungan BPS jumlah stok akhir bulan April 2022 tertinggi di angka 10,2 juta ton.

3. Pemprov Sulbar galakkan gerakan Merdeka Pangan

Karantina Pertanian Mamuju Catat 2.423 Ton Beras Dikirim KeluarIlustrasi sawah. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik, mencanangkan gerakan Merdeka Pangan. Program ini ditandai dengan penanaman bibit jagung dan kedelai, Sabtu, 13 Agustus 2022. Akmal menilai, langkah ini merupakan upaya menghadapi ancaman krisis pangan yang menghantui masyarakat global.

Menurut Akmal, gerakan Merdeka Pangan di Sulbar sejalan dengan arahan Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo, dalam menyiapkan upaya menghadapi krisis pangan global. Khusus di Sulbar, fokus pada dua komoditas yakni jagung dan kedelai.

"Sasaran tanam hari ini untuk jagung dan kedelai di lahan seluas 14 hektare di sejumlah titik tersebar di 6 kabupaten se Sulbar. Ini langkah awal, selanjutnya penanaman oleh 6 kabupaten dan target kita 40 ribu hektare," ujar Akmal Malik dalam rilis pers, Minggu (14/8/2022).

Melalui program Merdeka Pangan ini, kata Akmal Malik, pihaknya akan menyediakan 40 ribu hektare lahan untuk penanaman jagung dan kedelai. Rencananya lahan yang dikelola petani, masyarakat umum dan pemerintah itu tersebar di 6 kabupaten.

"Dari target luas tanam tersebut, diharapkan dapat memproduksi enam ton per satu hektare nantinya," ujar Akmal Malik.

Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah pada Kementerian Dalam Negeri ini mengingatkan agar hasil panen dari lahan yang telah digarap melalui gerakan Merdeka Pangan bukan untuk diperjualbelikan.

"Kita bagikan ke masyarakat saya minta jangan dijual. Karena ini semoga menjadi langkah baik untuk ketahanan pangan di Sulbar khususnya menghadapi krisis pangan," kata Akmal.

Baca Juga: Gerakan Merdeka Pangan di Sulbar, 40 Ribu Hektare Lahan Disiapkan

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya