Misi Dagang ke Sulsel, Khofifah Ingin Jatim Perkuat Kolaborasi

Misi dagang Jatim-Sulsel bukukan transaksi Rp150 miliar

Makassar, IDN Times - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin misi dagang dan investasi Pemerintah Provinsi Jatim dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar, Kamis (17/11/2022). Lewat kerja sama ini, Jatim berupaya mendongkrak neraca perdagangan antar provinsi.

Gubernur Khofifah dalam sambutannya mengatakan, misi dagang merupakan upaya Pemprov Jatim memperkenalkan produk perdagangan. Sulsel dipilih sebagai salah satu mitra, karena perannya yang kuat sebagai hub Indonesia bagian timur.

"Saya ingin menyampaikan bahwa salah satu implementasi industri 4.0, 5.0, dan ke depan 6.0 adalah kolaborasi. Butuh strong collaboration di antara kita semua," kata Khofifah dalam sambutannya saat membuka misi dagang dan investasi Jatim di Hotel Claro Makassar, Kamis.

Baca Juga: Misi Pasar Dagang, Khofifah Silaturahmi dengan Warga Jatim di Sulsel

1. Pasar luas ditunjang kemudahan konektivitas

Misi Dagang ke Sulsel, Khofifah Ingin Jatim Perkuat KolaborasiBarang produksi UMKM asal Jawa Timur dipamerkan di Makassar. (Dok. IDN Times/Istimewa)

Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim berupaya mengoptimalkan pasar dalam negeri. Menurut dia, penduduk Indonesia berjumlah 260 juta jiwa merupakan pasar yang luar biasa.

Khofifah mengatakan, pasar itu ditunjang dengan akses konektivitas antar daerah. Dia mencontohkan posisi Surabaya yang dilalui 27 dari 32 rute tol laut. Keuntungan itu jadi supporting system bagi perdagangan serta transfer budaya antar provinsi .

"Mudah-mudahan ini terus mendorong semangat kita untuk tetap produktif," ucap Khofifah.

Di Sulsel, misi dagang Jawa Timur telah melalui penjajakan selama sekitar dua bulan. Pada Kamis sekitar pukul 13.00 Wita, misi dagang antara kedua provinsi membubukan transaksi senilai Rp150 miliar.

2. Upaya meningkatkan penggunaan produk dalam negeri

Misi Dagang ke Sulsel, Khofifah Ingin Jatim Perkuat KolaborasiBarang produksi UMKM asal Jawa Timur dipamerkan di Makassar. (Dok. IDN Times/Istimewa)

Plt Asisten II Pemprov Jatim Jumadi mengatakan, misi dagang merupakan upaya mendorong penggunaan produ dalam negeri. Selama ini masyarakat Indonesia masih banyak mengandalkan barang impor. Padahal, barang substitusi bisa saja bisa didapatkan dalam negeri.

"Indonesia itu 40 persen pasar ASEAN. Di seluruh provinsi, ini barangkali yang penting, karena posisinya penting sebagai captive market," ucap Jumadi.

Misi dagang Jatim digelar secara berseri di berbagai provinsi. Di Sulsel, selain transaksi, Pemprov Jatim juga menjajaki kerja sama dengan Pemprov setempat.

"Kita membangun jejaring konektivitas dari semua provinsi. Ini akan memasifkan ekonomi dalam negeri kita," Jumadi menambahkan.

3. Gubernur Sulsel akui posisi strategis Jatim

Misi Dagang ke Sulsel, Khofifah Ingin Jatim Perkuat KolaborasiPenandatanganan kerja sama antara Pemprov Jatim dengan Pemprov Sulsel. (Dok. IDN Times/Istimewa)

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman turut menghadiri misi dagang Pemprov Jatim. Dalam sambutannya, Andi Sudirman mengakui peran penting Jatim di peta perdagangan domestik maupun internasional. Banyak barang kebutuhan masyarakat di Sulsel yang distribusinya melalui Surabaya.

"Kalau Jatim tutup keran, bakalan susah Sulsel. Karena besinya dari Jatim. Barang impor transit semua di Surabaya," kata Andi Sudirman.

Gubernur mengatakan saat ini Makassar sudah membuka diri untuk perdagangan internasional. Namun posisi Jatim, khususnya Surabay, masih sulit digantikan.

"Memang kekuatan ekonomi di jatim sampai-sampai memikat semua pedagang di indonesia timur utk berkumpul di sana," ucap Gubernur.

Baca Juga: Ancaman Resesi Kian Nyata, Khofifah Gaungkan Strategi Ini

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya