WN Afganistan Bunuh Diri di Wisma Penampungan Makassar

Jenazahnya ditemukan oleh rekan sesama WNA

Makassar, IDN Times - Warga Jalan Daeng Tata, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, baru-baru ini dihebohkan dengan penemuan mayat, Kamis (2/7). Jenazah ditemukan di sebuah penampungan warga negara asing (WNA).

Menurut laporan polisi, mayat WNA itu ditemukan dalam keadaan tergantung, di salah satu kamar lokasi penampungan. Kejadiannya sekitar pukul 4.00 Wita.

"Ditemukan seorang WNA asal Afganistan meninggal gantung diri di dalam kamarnya," kata Kepala Sub Bagian Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus, dalam keterangan persnya kepada jurnalis, Kamis.

Baca Juga: 3 Kali Gagalkan Bunuh Diri Ayahnya, Bocah 9 Tahun Dihadiahi Laptop

1. Jenazah ditemukan sesama WNA di lokasi penampungan

WN Afganistan Bunuh Diri di Wisma Penampungan MakassarKamar korban saat ditemukan tewas gantung diri. IDN Times/Polrestabes Makassar

Jenazah diidentifikasi sebagai warga Afganistan bernama bernama Mohammad Asif Rezal. Mayatnya ditemukan oleh rekan sesama WNA. Awalnya, rekan almarhum berencana menggunakan toilet yang terletak di dalam kamar.

Saat itu toilet dalam keadaan terkunci, padahal air kran terdengar terus mengalir. Sehingga rekan almarhum menduga ada orang di dalam. Saat rekan almarhum terbangun di tengah malam, dia menemukan toilet masih terkunci.

"(Setelah) tidur, sekitar pukul 03.00 Wita saksi bangun kembali dan hendak buang air kecil. Saat membuka pintu toilet tidak bisa, karena pintu toilet masih dalam keadaan terkunci," ucap Supriady.

2. Ditemukan dalam posisi tergantung di dalam toilet

WN Afganistan Bunuh Diri di Wisma Penampungan MakassarIlustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Rekan almarhum yang curiga memanggil petugas keamanan. Dia juga memanggil penghuni wisma yang lain. Saat itulah Asif ditemukan dalam kondisi tewas.

"Seorang rekan mengambil video kamar mandi melalui celah ventilasi dan melihat ada korban sementara tergantung," kata Supriady.

3. Polisi masih menyelidiki alasan bunuh diri

WN Afganistan Bunuh Diri di Wisma Penampungan MakassarAntara/Oky Lukmansyah

Usai penemuan jenazah, rekan-rekan almarhum langsung melaporkan kejadian kepada polisi. Petugas Dokpol Rumah Sakit Bhayangkara kemudian langsung mengevekuasinya.

Polisi masih menyelidiki penyebab gantung diri. Penyidik juga masih akan meminta keterangan para saksi. Rekan-rekan almarhum disebut tidak puas dengan petugas keamanan karena dianggap tidak tanggap dan cenderung menyelepekan laporan.

"Korban diperkirakan gantung diri dari semalam. Korban ini sudah 6 tahun tinggal di Pondok Nugraha (lokasi penampungan WNA)," ucap Supriady.

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang(024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Baca Juga: Angka Bunuh Diri di Jepang Menurun Selama Lockdown Pandemik COVID-19

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya