Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Patroli PSBB di Makassar, Warga Membandel Disemprot hingga Bubar

Patroli penertiban PSBB di Makassar. IDN Times/Istimewa

Makassar, IDN Times - Cara yang tidak biasa dilakukan petugas lapangan penanganan COVID-19 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, untuk membubarkan kerumunan warga di hari pertama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Tim gabungan Satpol PP Kota Makassar, TNI-Polri hingga Pemadam Kebakaran (Damkar) menyemprotkan air ke arah kerumunan warga di Jalan Tinumbu, Kecamatan Tallo, yang masih nekat berkumpul hingga malam hari.

"Tim gabungan penegakan aturan PSBB Kota Makassar malam ini membubarkan kerumunan warga di sekitar jalan Tinumbu," ujar Kepala Sub-Bagian Pemberitaan Pemkot Makassar, Muhammad Hamzah dalam keterangannya kepada jurnalis, Jumat (24/4).

1. Pembubaran paksa bagian dari tindakan tegas penegakan aturan dalam PSBB

Patroli penertiban PSBB di Makassar. IDN Times/Istimewa

Pembubaran paksa warga yang masih nekat berkumpul dan berkerumun, merupakan bagian dari upaya tim penegakan aturan dalam penerapan PSBB. Warga yang membandel disemprot oleh petugas damkar hingga membubarkan diri.

Sebagian dari mereka terpaksa masuk ke dalam toko-toko untuk menghindari semprotan petugas. Kepala Satpol PP Kota Makassar Iman Hoed sebelumnya mengatakan, timnya akan terus mengawal ketat pelaksanaan PSBB di Kota Makassar.

Iman berharap masyarakat patuh dengan menjalankan sejumlah pembatasan aktivitas selama PSBB. Mekanisme PSBB sebagai penegakan physical distancing diharapkan bisa menekan tingkat penyebaran COVID-19.

"Kalau mau jujur, sebenarnya kita mungkin yang paling banyak (kasus). Banyak orang tanpa gejala, sehat, tapi menyebarkan virus. Cara mengatasinya lewat physical distancing, menghindari kerumunan, seperti di pusat keramaian, toko, dan lain-lain," jelas Iman kepada IDN Times, siang tadi.

2. Sehari patroli PSBB, petugas gabungan tutup paksa belasan toko membandel

Petugas gabungan memberhentikan pengendara motor yang berboncengan dan tidak memakai masker saat uji coba penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (23/4/2020). ANTARA FOTO/Arnas Padda

Pada hari pertama PSBB, tim Satpol PP Makassar bersama tim gabungan Gugus Tugas COVID-19 menyisir sejumlah tempat usaha di berbagai titik dalam kota. Di sepanjang Jalan Veteran, petugas menemui beberapa usaha bengkel yang buka, dan akhirnya ditutup paksa. Begitu juga toko karpet di lokasi lain.

Sejumlah toko kelengkapan elektronik hingga yang sama sekali tidak berhubungan dengan kebutuhan pokok di seputaran Jalan Cendrawasih, hingga Jalan Sultan Hasanuddin juga tak luput dari inspeksi petugas.

Iman menilai sebagian masyarakat belum paham soal aturan PSBB. Tetapi menurutnya, ada juga pengusaha yang seperti sengaja melanggar. "Jadi memang ada yang mencoba kucing-kucingan. Mencoba mengambil keutungan di tengah wabah COVID-19 ini," ucap Iman.

3. Masyarakat harus sadar pentingnya aturan PSBB untuk kepentingan bersama

Ilustrasi. Pelanggar PSBB hari pertama di Kota Makassar. IDN Times/Istimewa

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Makassar, Ismail Hajiali mengatakan, masyarakat harus sadar akan pentingnya penerapan PSBB. Masyarakat tidak henti-hentinya diingatkan, bahwa PSBB diberlakukan demi kepentingan bersama untuk betul-betul bisa memutus mata rantai penyebaran wabah virus corona.

Dalam proses perjalanan itu, masyarakat ditekankan untuk menaati aturan. Tinggal di rumah, menghindari kerumunan, jaga jarak dan menggunakan masker saat beraktivitas di luar. Kedisiplinan menurut Ismail, menjadi kunci keberhasilan masyarakat bersama pemerintah memutus rantai sebaran virus ini.

"Makanya kan ada tindakan tegas yang melanggar misalnya kendaraan itu diturunkan dan sebagainya. Artinya kalau ini terus dilakukan Insyallah kita bisa untuk menekan laju penyebaran," ucap Ismail petang tadi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us