Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mentan Syahrul Menjamin Stok Pangan Aman hingga Maret 2020

IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo memastikan pasokan pangan di seluruh wilayah Indonesia masih aman hingga Maret 2020 mendatang. Pasalnya, kata Syahrul, bulan Maret diprediksi menjadi puncak panen di sebagian wilayah Tanah Air.

Hal itu disampaikannya di sela-sela kegiatannya menghadiri Tani on Stage yang digelar Kementerian Pertanian di depan Monumen Mandala Makassar, Sukawesi Selatan, Minggu (15/12).

"Kami menjamin makan kita sampai Maret itu aman. Oleh karena itu, kemarin November-Desember memang ada minus tapi kita kan masih punya cadangan pangan yang cukup," ujarnya.

1. Diprediksi overstock hingga 4 juta ton

IDN Times/Asrhawi Muin

Selain menjamin ketersediaan pangan hingga bulan Maret 2020 mendatang, Syahrul juga mengatakan bahwa stok pangan nasional akan mengalami overstock saat memasuki masa panen nanti yang berlangsung sejak Januari hingga Maret 2020 nanti.

"Akhir Desember masuk per Januari, Februari, dan Maret puncaknya kita overstock sampai 4 jutaan ton. Jadi, Insya Allah aman," ucap Syahrul.

2. Syahrul menyebut ada 10 provinsi rawan masalah pangan

Mentan RI Syahrul Yasin Limpo (IDN Times/Asrhawi Muin)

Lebih jauh Syahrul menyebutkan bahwa ada 10 provinsi di Indonesia yang masuk dalam kategori daerah rawan pangan. Kendati begitu ia tak menyebutkan secara rinci provinsi yang dimaksud.

Hanya saja dari 10 provinsi tersebut, kata Syahrul, Papua rupanya menjadi salah satu daerah paling rawan pangan. Dia menyebut bahwa Presiden RI Joko Widodo juga sudah memberikan perhatiannya kepada daerah tersebut.

"Ada 10 provinsi yang rawan dari 34 dan itu dalam pantauan, terutama di Papua. Perintah Presiden untuk mengangkut bantuan pakai helikopter dan pesawat-pesawat TNI," katanya.

3. Aktif pantau daerah rawan pangan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memanen buah kakao di Desa Puudambu, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (2/11/2019). (ANTARA FOTO/Jojon)

Untuk menjamin ketersediaan pangan, khususnya di daerah rawan bencana, Syahrul mengaku pihaknya aktif melakukan pemantauan. Sebab suatu daerah yang rawan bencana biasanya juga kerap mengalami kesulitan pangan.

Namun menurut Syahrul, masalah-masalah yang berpotensi mengganggu ketahanan pangan, seperti bencana alam dan konflik itu sudah diantisipasi. Salah satunya melalui penerapan teknologi dan informasi.

"Kalau terjadi lonjakan karena distribusi atau bencana alam, pangannya kita sudah kendalikan. Kementan itu menggunakan IT yang kuat. Dengan IT itu, artifisial inteligence kita sudah bisa lihat apa yang terjadi di sana. Kita bisa petakan apa yang kita punya di sana" kata Syahrul.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Asrhawi Muin
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us