Kemarau Panjang, Mentan Tetap Optimis Pasokan Pangan Aman

Mentan optimis panen akan membaik Januari mendatang

Makassar, IDN Times - Sebagian lahan pertanian di Indonesia tengah terdampak kemarau panjang. Hal ini mengakibatkan penurunan produktivitas pangan hingga minus di bulan November.

Hal itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo usai membawakan kuliah umum di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar, Selasa (26/11).

"Dampak kekeringan pada sektor pertanian cukup panjang karena el nino itu kena kita. Di daerah barat Indonesia dan Papua. Oleh karena itu, November kita minus, tapi minusnya itu tidak besar, yang besar itu Desember," kata Syahrul.

Baca Juga: 10 Potret Dampak Kemarau Panjang di Sulawesi Selatan

1. Mentan optimis panen akan membaik Januari mendatang

Kemarau Panjang, Mentan Tetap Optimis Pasokan Pangan AmanIDN Times/Asrhawi Muin

Meski begitu, Syahrul tetap optimis produktivitas pangan akan kembali membaik. Menurutnya, panen raya yang diperkirakan terjadi pada awal tahun 2020 mendatang akan menutupi kekurangan produksi yang terjadi saat ini.

"Kita akan tutup itu (kekurangan). Kita mulai panen besar nanti Januari, jadi sudah tidak minus lagi. Nanti Februari dan Maret panen raya. Karena itu, sisa cadangan yang sudah ada Insya Allah bisa memberi daya tahan," katanya lagi.

2. Manfaatkan pencitraan satelit sebagai mitigasi

Kemarau Panjang, Mentan Tetap Optimis Pasokan Pangan AmanANTARA FOTO/Jojon

Dalam mengatasi kekeringan lahan akibat kemarau panjang, Kementerian Pertanian sendiri telah melakukan berbagai upaya, salah satunya memanfaatkan pencitraan satelit dengan analitik teknologi.

"Pencitraan satelit dengan analitik teknologi yang kita miliki sekarang, kita sudah bisa prediksi daerah mana yang akan panen dan luasan panennya bisa kita baca. Tinggal bagaimana citra satelit itu, kita kalibrasi dengan pendekatan lapangan yang ada," kata Syahrul.

3. Tak ingin mengandalkan impor

Kemarau Panjang, Mentan Tetap Optimis Pasokan Pangan AmanANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Terkait dengan adanya kemungkinan impor pangan, Syahrul mengatakan bahwa hal itu bukan sesuatu yang haram untuk dilakukan apabila semua upaya sudah dilakukan.

Namun saat ini, Syahrul cukup optimis cadangan pangan Indonesia masih cukup hingga musim panen mendatang. 

"Jadi begini, pertanian itu sangat tergantung kondisi cuaca, hama, bahkan bencana. Kita tidak tahu bagaimana besok. Tapi kalau analitik teknokratik yang kita miliki, kita pakai melihat perkembangan agroklimaks dan sebagainya. Kita bisa yakin sangat surplus," katanya. 

Baca Juga: Sama-sama Serius, Dua Adik Mentan Berebut Golkar di Pilkada Makassar

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya