Hasil DNA, Dua Pelaku Bom Bunuh Diri Filipina Dipastikan Asal Sulsel

Mereka merupakan pasangan suami-istri

Makassar, IDN Times - Kepolisian Negara Republik Indonesia memastikan dua terduga pelaku bom bunuh diri di Pulau Jolo, Filipina, pada Januari 2019 merupakan warga negara Indonesia (WNI). Kepastiannya terungkap dari hasil uji DNA terhadap dua pelaku yang merupakan pasangan suami-istri.

Bom bunuh diri meledak di Gereka Katolik Pulau Jolo, Filipina pada 27 Januari 2019. Dalam insiden mematikan itu, 22 orang meninggal dunia dan 100 orang luka-luka. Kepolisian Filipina sempat kesulitan untuk mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di gereja tersebut. Densus 88 yang bekerja sama dengan Kepolisian Filipina hanya mengantongi informasi bahwa pelaku diduga WNI.

"Hasil DNA-nya sudah keluar identik bahwa pelaku bom itu yang laki-laki atas nama RR dan yang perempuan adalah istrinya atas nama U," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo dikutip dari laman berita resmi Polri, Jumat (6/9).

Baca Juga: Terduga Pelaku Bom Filipina Sudah Lama "Menghilang" dari Sulsel

1. Kedua pelaku berafiliasi dengan JAD

Hasil DNA, Dua Pelaku Bom Bunuh Diri Filipina Dipastikan Asal SulselIDN Times/Axel Jo Harianja

RR dan U yang disebut oleh Karo Humas Polri adalah Rulli Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh. Keduanya pernah tinggal di salah satu kompleks perumahan di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Pada tahun 2016 mereka berangkat ke Turki dan mencoba melintasi perbatasan ke Suriah sebagai simpatisan ISIS. Mereka ditangkap pada tahun 2017 sebelum dideportasi ke Indonesia.

Fakta itu terungkap berdasarkan hasil keterangan terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Novendri alias Abu Zahran alias Abu Jundi yang ditangkap Densus 88 di wilayah Padang, Sumatera Barat, pada Kamis (18/7) lalu.

"Setelah penangkapan saudara Novendri dan penangkapan Yoga (Teroris JAD Kalimantan Timur ditangkap Juni 2019), ternyata pelaku suicide bomber di Filipina adalah dua orang Indonesia, suami istri asal Sulawesi atas nama Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh," ungkap Brigjen Dedi dalam Konferensi Pers di Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/7).

2. Pelaku masuk ke Filipina lewat jalur tidak resmi

Hasil DNA, Dua Pelaku Bom Bunuh Diri Filipina Dipastikan Asal SulselANTARA FOTO/Armed Forces of the Philippines -Western Mindanao Command/Handout via REUTERS

Polri mengirimkan DNA keluarga Rullie dan Ulfah dari Sulsel untuk dicocokkan dengan DNA yang ditemukan di lokasi bom bunuh diri. Itu dilakukan untuk memastikan identitas pasangan suami-istri yang disebut merupakan JAD Makassar.

Berdasarkan keterangan polisi, keduanya masuk Filipina tidak melalui jalur resmi sehingga otoritas setempat tidak mendeteksi kedatangan keduanya. Dua bom bunuh diri itu meledak di gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina pada 27 Januari 2019. Ledakan terjadi saat misa berlangsung. Ledakan pertama terjadi di dalam gereja di Jolo. Sementara, bom kedua meledak saat petugas keamanan bergerak ke lokasi ledakan untuk memberi pertolongan terhadap para korban.

“Sudah (dikirim), datanya semua,” kata Karo Humas.

3. Tetangga sudah lama tidak mendengar kabar mereka

Hasil DNA, Dua Pelaku Bom Bunuh Diri Filipina Dipastikan Asal SulselIDN Times/Aan Pranata

IDN Times pernah menyambangi kompleks perumahan yang pernah ditinggali pasangan Rullie dan Ulfah bersama anak-anaknya di Kabupaten Gowa. Mereka menempati sebuah rumah di sana sejak tahun 2015, namun selama tiga tahun terakhir tidak pernah lagi terlihat datang.

Berdasarkan pantuan di lokasi, rumah Rulli dan Ulfah di Gowa seperti umumnya bangunan di kompleks setempat. Tidak ada yang menonjol. Bangunan satu lantai berdiri dengan diapit rumah lain di kanan-kiri.

Saat dideportasi dari Turki, Rulli dan Ulfah turut membawa anak-anaknya. Tapi keberadaan mereka setelah itu tidak pernah diketahui para tetangga. 

Salah seorang warga setempat bernama Munadi mengungkapkan, rumah yang ditinggalkan, sejak beberapa tahun terakhir lebih banyak tertutup. Ada keluarga pemilik yang sesekali menghuni, namun rumah lebih sering kosong. Salah seorang anak Rulli dan Ulfah juga sempat terlihat masuk ke dalam rumah tersebut.

"Justru saya kaget waktu ada kabar dideportasi Turki. Ini orang, kalau ndak salah mereka, karena tiba-tiba di sini menghilang. Tidak pernah kembali lagi," kata Munadi.

Baca Juga: Polri Lakukan Tes DNA pada Pelaku Bom Filipina, Diduga Asal Makassar

Baca Juga: Tetangga Tak Percaya Rullie dan Ulfah Pelaku Bom di Filipina

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya