Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tingkat Partisipasi Pemilih Rendah, KPU Makassar Harus Evaluasi

Ilustrasi pencoblosan saat pemungutan suara Pilkada Serentak 2024. (ANTARA FOTO/Andri Saputra)

Makassar, IDN Times - Partisipasi pemilih pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar 2024 hanya mencapai 58 persen atau 599.092 pemilih dari total 1.037.164 pemilih terdaftar. Angka ini jauh dari target KPU Kota Makassar yang sebelumnya ditetapkan sebesar 70 persen.

Komisioner KPU Kota Makassar, Abdi Goncing, mengungkapkan bahwa meskipun pihaknya telah berupaya maksimal melalui berbagai sosialisasi, hasil di lapangan tidak sesuai harapan. Awalnya, KPU menargetkan 65 persen, namun melihat respons positif dan sosialisasi yang massif, KPU menaikkan targetnya menjadi 70 persen. 

"Target kami 70 persen. Usaha maksimal sudah kami lakukan untuk mencapai itu. Tapi fakta di lapangan ya seperti itu. Tentu ini akan menjadi salah satu bahan evaluasi kami ke depannya," kata Abdi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/12/2024).

1. Diduga karena kurang sosialiasi

Ilustrasi pencoblosan saat pemungutan suara Pilkada Serentak 2024. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

KPU Kota Makassar akan mengevaluasi terkait rendahnya tingkat partisipasi tersebut. Salah satu faktor yang diidentifikasi adalah kurangnya sosialisasi langsung kepada pemilih. 

Banyak pemilih yang tidak kembali ke TPS setelah pertama kali datang karena kesulitan memenuhi persyaratan administrasi, seperti menunjukkan KTP.

"Kami jadikan ini sebagai catatan dan bahan evaluasi kami," kata Abdi.

2. Menurun dibandingkan pada Pilkada 2020 dan Pemilu 2019

Ilustrasi pencoblosan saat pemungutan suara Pilkada Serentak 2024. (ANTARA FOTO/Andri Saputra)

Abdi juga menyebutkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 mencapai 59 persen, sedangkan pada Pemilu 2024 (Pileg dan Pilpres), tingkat partisipasi lebih tinggi, yakni 74 persen. Dia berharap evaluasi mendalam dapat mengungkap penyebab pasti dari rendahnya tingkat partisipasi.

"Ini yang akan kami telusuri sebagai bagian dari evaluasi kami dalam melakukan sosialisasi," katanya.

3. Tingkat partisipasi pemilih disabilitas lebih tinggi

Ilustrasi pilkada serentak. (IDN Times)

Sementara itu, untuk pemilih disabilitas, KPU mencatatkan tingkat partisipasi sebesar 67 persen. Sebanyak 2024 pemilih disabilitas menggunakan hak pilihnya dari total 3.028 pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT.

"Angka partisipasi untuk pemilih disabilitas pada pilkada serentak tahun 2024 ini adalah 66,84 persen atau jika dibulatkan menjadi 67 persen," kata Abdi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Ashrawi Muin
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us