Longsor di Minahasa Selatan, Dua Perempuan Tewas Tertimbun
- Longsor di Jalan Amurang-Kotamobagu, Sulawesi Utara, Rabu (29/1/2025) pukul 14.50 WITA
- Dua warga tewas tertimbun material, yaitu Nikita Pantow (21) dan Majesty (10), akibat hujan deras yang menyebabkan longsor
- Kedua korban tertimbun saat beristirahat di rumah yang dekat dengan tebing, akses jalan putus sementara dan Tim SAR Gabungan masih berjaga di lokasi
Manado, IDN Times – Longsor terjadi di Jalan Amurang-Kotamobagu, Desa Wanga, Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Rabu (29/1/2025). Peristiwa terjadi sekitar pukul 14.50 WITA.
Akibat peristiwa ini, dua warga tewas tertimbun material. Informasi ini dibenarkan oleh Humas Basarnas Manado, Nuriadin Gumeleng.
Kedua korban langsung dilarikan ke Puskesmas Motoling, namun nyawanya tak tertolong. “Korban tewas tadi dievakuasi ke puskesmas terdekat,” kata Nuriadin.
1.Dua korban berjenis kelamin perempuan
Dua korban diketahui berjenis kelamin perempuan. Mereka adalah Nikita Pantow (21) dan Majesty (10).
Saat pencarian, korban ditemukan dalam waktu berbeda. Nikita ditemukan pada 15.10 WITA, sedangkan Majesty pada 15.30 WITA.
Nuriadin pun memastikan hanya 2 orang yang meninggal dunia. “Faktor kejadiannya karena cuaca buruk beberapa hari ini. Hujan deras jadi penyebab utamanya longsor,” tambah Nuriadin.
2.Korban tengah beristirahat di rumah
Saat kejadian, kedua korban sedang beristirahat di rumah yang letaknya tak jauh dari tebing. Selain itu, cuaca juga sempat hujan.
“Saat longsor kedua korban terlambat keluar dari rumah sehingga tertimbun,” sambung Nuriadin.
Hingga saat ini, Tim SAR Gabungan masih berjaga di lokasi longsor untuk pemantauan. Pasalnya, hujan masih berpotensi mengguyur dan medan yang rawan longsor.
3.Pemerintah kecamatan minta bantuan alat berat
Camat Motoling Timur, Syultje Mamarimbing, mengatakan bahwa akibat longsor tersebut akses jalan putus sementara. Ia pun berharap agar alat berat dapat dikerahkan ke lokasi untuk membersihkan material.
“Kalau manual sangat sulit karena basah, air bercampur tanah,” ujarnya.
Syultje pun mengimbau warga yang tinggal di lokasi rawan agar tinggal di rumah keluarga untuk sementara waktu. Pasalnya, hingga besok Minsel masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
