Kapolda Sulsel Bantah Tudingan Polisi Sengaja Tak Amankan Unjuk Rasa

- Kapolda klaim tahu dalang pembakaran
- Ribuan personel disiapkan kawal aksi 1 September
- Kapolda: demo harus sesuai aturan
Makassar, IDN Times - Kapolda Sulsel, Irjen Pol Rusdi Hartono akhirnya buka suara soal kericuhan yang berujung pembakaran sejumlah fasilitas negara oleh massa aksi pada Jumat (29/8/2025) malam.
Rusdi membantah bahwa tidak ada pihak kepolisian yang berjaga dan mengamankan massa aksi. Saat unjuk rasa dan kericuhan terjadi, ia mengaku, personelnya ada di lokasi.
Namun, ia tidak menjelaskan secara gamblang kenapa polisi tidak membubarkan dan menghalau massa aksi melakukan kericuhan.
"Semua ada, kita ada, ya. Kami ada dan kami di back-up oleh Pangdam," ucap Rusdi saat acara deklarasi damai Forkopimda Sulsel, Rektor, Ormas/OKP se-Sulsel di Makodam XIV/Hasanuddin, Minggu (31/8/2025).
1. Kapolda klaim tahu dalang pembakaran

Bahkan secara tegas, Jenderal Bintang Dua Polri ini mengatakan, telah mengidentifikasi massa aksi yang melakukan pengrusakan dan pembakaran pos polisi dan gedung DPRD Makassar dan Sulsel.
"Anda lihat saja nanti hasil dari kami kerja. Anda lihat saja," tegasnya.
2. Ribuan personel disiapkan kawal aksi 1 September

Mengenai gelombang aksi yang rencananya akan kembali digelar oleh sejumlah elemen mahasiswa dan masyarakat pada Senin besok (1/9/2025), Rusdi menyebut bakal menurunkan ribuan personel untuk mengawal aksi unjuk rasa tersebut.
"Dari Polri sendiri, itu kita akan menurunkan 1.323 personil. Itu kekuatan khusus Kota Makassar dari Polrestabes Makassar yang akan diback-up oleh Polda Sulawesi Selatan," ungkapnya.
"Nanti Pangdam juga dengan kekuatan khusus, bersama-sama (mengawal aksi unjuk rasa) Insyaallah, hari-hari ke depan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, damai selalu," sambungnya.
3. Kapolda: demo harus sesuai aturan

Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat dan mahasiswa agar melakukan aksi demonstrasi sesuai aturan yang berlaku serta tidak melakukan aksi di luar batas guna menghargai hak-hak orang lain.
"Saya sampaikan bahwa semua harus berjalan dengan sebaik-baiknya. Semua warga masyarakat harus saling menghargai hak-haknya. Mudah-mudahan dengan saling menghargai haknya. Kota Makassar, Sulawesi Selatan bisa berjalan dengan damai," pungkasnya.