BPBD Makassar Siapkan Sistem Peringatan Dini Banjir di Tiga Sungai
- Menurut Fadli, EWS membantu deteksi dini dan evakuasi cepat. Peluncuran dan sosialisasi rencananya dihadiri Wali Kota Makassar pada 8 November 2025.
- Fokus utama BPBD Makassar adalah layanan wajib di bidang penanggulangan bencana. Fadli menekankan pentingnya kesiapan semua pihak menghadapi potensi bencana.
- Kenalkan potensi bencana pada anak-anak BPBD Makassar menggencarkan edukasi kebencanaan kepada masyarakat, terutama anak-anak.
Makassar, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar menyiapkan tiga sistem peringatan dini (early warning system/EWS) di sejumlah titik rawan banjir yang bermuara ke Sungai Tallo. Pemasangan sistem ini untuk memperkuat kesiapsiagaan kota menghadapi potensi banjir musiman.
Kepala BPBD Kota Makassar, Muhammad Fadli, menjelaskan tiga lokasi pemasangan EWS berada di Sungai Kajenjeng (Kecamatan Manggala), Sungai Biringjene (Kecamatan Biringkanaya), serta Sungai Tello (Kecamatan Panakkukang). Seluruh sistem akan terhubung langsung dengan pusat data BPBD melalui jaringan komputer.
"Fungsinya adalah bagaimana kesiapsiagaan kita, artinya ini semacam alarm yang terkoneksi dengan sistem komputer ke kami, sehingga pada saat akan terjadi banjir, alarm itu akan berbunyi dan kita lebih leluasa untuk melakukan penanganan kepada masyarakat," kata Fadli, Jumat (31/10/2025).
1. Sistem peringatan dini untuk kurangi dampak banjir

Menurut Fadli, keberadaan EWS menjadi langkah awal untuk meminimalkan risiko kerugian material maupun korban jiwa akibat banjir. Sistem ini akan membantu petugas mendeteksi dini dan mengatur waktu evakuasi secara lebih cepat.
BPBD Makassar akan meluncurkan dan mensosialisasikan EWS pada 8 November 2025, yang rencananya dihadiri langsung oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin. Dalam kesempatan itu, masyarakat sekitar daerah aliran sungai juga akan mendapat pelatihan kesiapsiagaan bencana.
"Semakin cepat deteksi dini kita dapat, maka efek daripada kebencanaan itu, apakah kerugian material, apakah korban jiwa, bisa lebih minimalisir," kata Fadli.
2. BPBD ajak warga selalu siaga hadapi potensi bencana

Fadli menegaskan langkah ini menjadi upaya baru BPBD Makassar untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat. Fokus utamanya tertuju pada layanan wajib di bidang penanggulangan bencana.
"Bencana itu pasti datang, tapi satu hal yang pasti, kita tidak tahu kapan bencana itu datang," kata Fadli.
Fadli menekankan pentingnya kesiapan semua pihak menghadapi potensi bencana. Dia menyebut masyarakat, BPBD, dan para pemangku kepentingan perlu selalu berada dalam kondisi siaga.
3. Kenalkan potensi bencana pada anak-anak

Saat ini, BPBD Makassar juga tengah menggencarkan edukasi kebencanaan kepada masyarakat. Program tersebut terutama menyasar anak-anak agar memahami langkah penanganan ketika bencana terjadi.
Materi edukasi mencakup panduan menghadapi berbagai situasi darurat seperti gempa dan banjir. Anak-anak diajarkan cara bersikap, mengambil tindakan yang tepat, dan tetap tenang tanpa panik.
"Itu kami lakukan karena ini dalam bentuk inovasi, yaitu inovasi Salama. Kami lakukan edukasi kepada anak-anak ini dengan riang gembira. Artinya mereka jadi familiar, mereka terbiasa, mereka nyaman," kata Fadli.



















