RIC 2025 X Iklim Fest: Padukan Musik, Isu Krisis Iklim dan Budaya

- RIC 2025 X Iklim Fest menggandeng IKLIM dan MDE Indonesia untuk menyuarakan isu lingkungan melalui festival musik di Fort Rotterdam Makassar.
- Festival ini menerapkan protokol keberlanjutan ketat dengan meniadakan plastik dan kemasan sekali pakai serta menyediakan fasilitas cuci dan pengisian air secara gratis.
- Lebih dari 40 grup musik dan musisi berbagai genre, termasuk peluncuran album kompilasi sonic/panic Vol. 3 yang menyuarakan keresahan terhadap krisis iklim.
Makassar, IDN Times - Rock In Celebes (RIC) mencoba sesuatu yang baru pada edisi tahun ini. Berlangsung dari Sabtu (1/11/2025) besok hingga Minggu (2/11/2025) mendatang di Fort Rotterdam Makassar, mereka menggandeng IKLIM (The Indonesian Climate Communications, Arts & Music Lab) dan Music Declares Emergency (MDE) Indonesia. Ini tak lepas dari komitmen mereka untuk memberi pengalaman menikmati festival musik yang menyuarakan isu lingkungan.
"Tahun ini, perjalanan 16 tahun Rock In Celebes membawa semangat baru melalui kolaborasi bersama IKLIM. Kami berupaya menciptakan langkah baru, yakni membangun kesadaran tentang isu iklim dan menapaki arah baru sebagai festival yang lebih ramah lingkungan," kata Ardy dalam konferensi pers di Gedung I Fort Rotterdam pada Kamis (30/11/2025) sore.
1. Protokol ramah lingkungan diterapkan dalam venue RIC 2025 sepanjang 2 hari penyelenggaraan

Lebih jauh, komitmen pada kepedulian lingkungan tersebut diwujudkan melalui implementasi protokol keberlanjutan yang ketat. Festival akan menerapkan langkah konkret dengan meniadakan plastik dan kemasan sekali pakai serta penerapan protokol guna ulang. Ardy Siji menjelaskan bagaimana protokol tersebut akan diterapkan selama dua hari pagelaran yang sudah masuk edisi ke-16 ini.
"Perhelatan festival ini akan memperkuat pesan kepedulian atas iklim. Ini dilakukan dalam beberapa pilar, diantaranya meniadakan plastik dan kemasan sekali pakai serta anjuran dan penyediaan gelas, botol atau tumbler minum serta alat makan, ditambah penyediaan stasiun pengisian air secara gratis hingga fasilitas cuci," jelasnya terkait peraturan nirsampah di RIC 2025.
2. Lebih dari 40 grup musik dan musisi lintas genre ikut berpartisipasi, salah satunya Navicula asal Bali

Dari sisi hiburan, total ada lebih dari 40 grup musik dan musisi berbagai genre yang mengisi lineup RIC 2025. Mereka antara lain Tony Q Rastafara, Efek Rumah Kaca, Sukatani, Majelis Lidah Berduri, Down For Life, Kunto Aji, Reality Club, The Brandals, dan Navicula. Karena menjadi kolaborasi dengan IKLIM dan MDE Indonesia, ajang ini juga menjadi momen peluncuran album kompilasi sonic/panic Vol. 3 yang menyuarakan keresahan terhadap krisis iklim.
Ajang ini juga memberi panggung untuk para perwakilan musisi dari Makassar dan sekitarnya. Beberapa yang ikut ambil bagian meliputi Kapal Udara, TOD, Surgir, Paradivya, Party Chaos, dan OG Avamato. Selain itu, turut pula 6 pramuirama (Disc Jockey) yang tergabung dalam sesi khusus bernama "Bastion Stage Music Performance", dan menempati salah satu spot terbaik Fort Rotterdam yang berlatar belakang pesisir Makassar.
3. RIC 2025 juga menyajikan pameran seni lintas disiplin, sesi talkshow dan sederet warisan budaya Sulawesi Selatan

Melengkapi tema "The Heritage" yang sudah mereka usung sejak tahun ini. RIC 2025 kembali mempersembahkan deretan penampilan dari para penjaga warisan kebudayaan Sulawesi Selatan. Pertunjukan budaya yang disajikan seperti Ma'raga, Sinrilik, Pepe-pepe Ri Makka, hingga kolaborasi budaya seperti Ganrang yang akan berkolaborasi dengan grup musik rock Navicula.
Tidak hanya musik dan budaya, program talkshow dengan topik lingkungan juga dihadirkan. Beberapa temanya antara lain "Membaca Iklim Lewat Media & Seni" hingga diskusi "Pangan Lokal Di Tengah Krisis & Ketidakadilan". Melengkapi acara ini adalah pameran seni lintas disiplin bertajuk "Resonansi" yang melibatkan IKLIM, Penahtiam Arts Collective, Indonesian Corruption Watch serta Greenpeace Indonesia.



















