BMKG: Udara Lebih Panas karena El Nino, Potensi Kebakaran Lebih Besar

Makassar, IDN Times - Kasus kebakaran di Kota Makassar terus bertambah. Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, tercatat sudah ada 63 kasus kebakaran selama September 2023.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan Agustus lalu yang mencapai 54 kasus kebakaran. Kemudian jika dibandingkan periode September tahun lalu, angka ini juga jauh lebih tinggi yakni hanya 18 kasus.
Total kasus kebakaran di Makassar sejak Januari-September 2023 mencapai 212 kasus. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding total angka kasus kebakaran hingga periode yang sama tahun lalu yakni 125 kasus.
1. El Nino membuat suhu udara lebih panas

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak El Nino terjadi pada Agustus 2023. Namun fenomena El Nino masih berlanjut hingga sekarang.
Kepala Bidang Data dan Informasi Balai BMKG Wilayah IV Makassar, Hanafi Hamzah, mengatakan tahun ini udara memang lebih panas dibandingkan tahun lalu. Suhu panas membuat udara lebih kering sehingga potensi kebakaran jauh lebih besar.
Tahun lalu, kata dia, terjadi fenomena La Nina yaitu kebalikan dari E Nino. Pada fenomena ini, suhu laut lebih dingin dari rata-rata. Dengan demikian, walaupun musim kemarau namun tetap terjadi hujan.
"Beda sekarang kemaraunya. El Nino itu menyebabkan kemarau panjang, kering sehingga udara yang sementara terjadi pada El Nino juga kering. Semuanya gampang terjadi kebakaran," jelas Hanafi ketika ditemui IDN Times di kantor BMKG Wilayah IV Makassar, Senin (25/9/2023).
2. Masyarakat diimbau hindari potensi kebakaran

Hanafi mengatakan suhu terpanas yang teramati BMKG sejauh ini mencapai 36 derajat celsius. Periode panas ini diprediksi akan terjadi sampai Oktober 2023.
Selama itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari hal-hal yang berpotensi menimbulkan percikan api. Salah satunya adalah mengimbau masyarakat tidak membakar sampah sembarangan.
"Masyarakat kita imbau agar bisa menjaga. Jadi kalau membakar jangan ditinggal," kata Hanafi.
3. Musim hujan diprediksi akhir Oktober atau awal November 2023

Hanafi mengatakan bahwa kemungkinan musim hujan akan dimulai sekitar akhir Oktober atau awal November 2023. BMKG berharap musim hujan sudah masuk sekitar tanggal 11-20 November 2023.
Musim hujan ditandai dengan jumlah curah hujan dalam 10 harian melebihi 50 mm. Hal ini diikuti oleh dekade atau dasarian 10 harian dengan jumlah yang sama lebih dari 50 mm.
"Jadi jangan dikatakan baru hujan sehari sudah musim hujan," kata Hanafi.