Polisi Sulit Pastikan Penyebab Kematian Sepasang Kekasih di Makassar
![Polisi Sulit Pastikan Penyebab Kematian Sepasang Kekasih di Makassar](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200622/pembunuh-anak-tiri-2-8b098e2db8061e472f75efe61eeb03f6_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Polisi mengaku kesulitan memastikan penyebab tewasnya sepasang kekasih dalam sebuah kamar kos di Jalan Muhammad Tahir, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Rabu (15/11/2023) malam.
Pasalnya, kondisi mayat korban pria berinisial IAY (26), warga Kabupaten Pangkep, dan perempuan AK (24), mahasiswa asal Selayar, itu susah teridentifikasi karena jenazah para korban telah membengkak.
"Kami belum berani simpulkan (penyebab) kan belum ada hasil dari RS Bhayangkara, mereka juga kesusahan karena sudah satu minggu (mayat)," beber Kapolsek Tamalate, AKP Aris Sumarsono, Jumat (17/11/2023).
1. Keluarga tolak autopsi
Aris menjelaskan, untuk memastikan penyebab kematian pasangan kekasih tersebut, perlu dilakukan tindakan autopsi jenazah korban. Namun, pihak keluarga korban menolak. Karena itu, penyelidikan kasus ini akan lambat diungkap oleh tim penyidik, baik dari Polsek Tamalate maupun tim Dokpol RS Bhayangkara Makassar.
"Mereka keluarga mengaku menerima ini karena berkaitan dengan surat dari kedua (kekasih) soal itu, tapi tetap melaksanakan penyelidikan. Cuman kendala di situ, mau diautopsi keluarga tidak mau," ungkapnya.
2. Polisi periksa sampel minuman dalam kamar kos korban
Saat ini, penyidik Reskrim Polsek Tamalate dan Dokpol Bhayangkara hanya mengendalikan bukti-bukti yang ada di kamar kos milik Idil, kekasih Kartina.
"Kan ada (dua) surat kita amankan tapi itu isinya berkaitan permintaan maaf korban ini ke keluarga, ada juga (bukti) minuman dalam gelas. Itu minuman diambil sampel untuk diperiksa tim Dokpol," terang Aris.
Baca Juga: Sepasang Kekasih Tewas dalam Kamar Kos di Makassar Tinggalkan 2 Surat
3. Ada bekas lebam tapi bukan karena tanda kekerasan
Selain memeriksa sampel minuman, Aris juga memastikan soal bekas lebam pada tubuh kedua korban bukan karena adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.
"Bukti kekerasan tidak ada, luka lebam di tubuh korban juga tidak ada. Kalau lebam karena pembengkakan, ya, itu ada, karena kondisi mayat sudah tujuh hari dalam kos itu baru ditemukan," tambah AKP Aris.
Penyidik juga akan memeriksa handphone para korban untuk mencari bukti penyebab tewasnya pasangan kekasih tersebut. "Kalau bukti (percakapan) di handphone korban itu nanti kita minta dari forensik, seperti apa buktinya, tapi mudah-mudahan tidak terkunci (handphone)," tutupnya.
Baca Juga: Sepasang Kekasih di Makassar Ditemukan Tewas dalam Kamar Kos