Sejumlah Sekolah di Lombok Tengah NTB Mulai Belajar Tatap Muka

Simulasi dilakukan sejak hari Senin (9/11/2020) kemarin

Makassar, IDN Times - Sempat beberapa bulan jalani proses Belajar Dari Rumah (BDR) akibat pandemik COVID-19, sejumlah Sekolah Dasar di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai menjalankan pembelajaran tatap muka sejak Senin, 9 November 2020.

Kendati demikian, ini masih bersifat simulasi dan belum dilakukan secara penuh. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lombok Tengah membagi jadwal kelas-kelas yang boleh masuk.

Menurut Sekretaris Disdik Lombok Tengah, Lalu Muliawan, simulasi pembelajaran tatap muka semacam ini bakal dilakukan hingga tanggal 21 November mendatang. "Jika semua berjalan baik, ini akan kita perluas di mana semua kelas akan masuk tapi jumlah siswa tetap setengah-setengah," ungkapnya, seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima IDN Times pada Rabu (11/10/2020) pagi.

1. Disdik Kabupaten Lombok Tengah NTB telah menerima banyak permintaan dari orangtua siswa agar belajar tatap muka segera digelar

Sejumlah Sekolah di Lombok Tengah NTB Mulai Belajar Tatap MukaBelajar online. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Menurut Lalu, selama ini pihaknya telah menerima banyak permintaan dari para orangtua siswa agar sekolah segera dibuka. Beberapa bahkan datang langsung. Namun, pihak Dinas Pendidikan berpatokan pada keputusan yang diambil bersama Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Lombok Tengah.

Selain itu, simulasi ini juga telah berdasarkan Surat Izin Bupati Lombok Tengah No. 420 tentang Pembelajaran Masa Transisi dan Masa Pembiasaan Baru Tatap Muka di Masa Pendemi COVID-19 Tahun Pelajaran 2020/2021.

Keputusan Disdik menggelar simulasi pembelajaran tatap muka disambut gembira oleh siswa-siswi. Berbulan-bulan belajar daring rupanya membuat mereka sudah rindu dengan suasana ruang kelas.

"Anak-anak kelihatan sangat senang bisa kembali ke bangku sekolah. Bahkan ada anak yang sudah datang lengkap dengan baju seragamnya padahal jadwal mereka baru besok pagi," ungkap Ni Ketut Mayoni, Kepala Sekolah SDN 2 Batunyala di Kecamatan Praya.

2. Siswa-siswi yang mengikuti simulasi belajar tatap muka juga harus menjalankan protokol kesehatan

Sejumlah Sekolah di Lombok Tengah NTB Mulai Belajar Tatap MukaSiswa SDN 2 Batunyala, NTB, yang hendak masuk kelas harus mengikuti protokol kesehatan yakni pengecekan suhu dan memakai hand sanitizer. (Dok. Istimewa/Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah)

Simulasi belajar tatap muka secara terbatas di sejumlah sekolah dibarengi dengan pemberlakuan protokol kesehatan. Contohnya di SDN 2 Batunyala, para guru telah datang sejak pukul 6.30 pagi. Mereka menyediakan termometer tembak (thermo gun) dan hand sanitizer untuk digunakan oleh seluruh siswa dan warga sekolah lainnya.

Di dalam kelas, seluruh siswa duduk di bangku yang sudah diatur dalam jarak yang aman. Selama simulasi, proses pembelajaran hanya berlangsung sampai pukul 9.30 pagi tanpa waktu istirahat. Namun disediakan jeda 15 menit di mana para siswa diizinkan menyantap bekal yang mereka bawa dari rumah.

"Pulangnya pun kami atur. Anak-anak yang rumahnya jauh tetap tinggal di kelas sampai penjemputnya datang. Sementara mereka yang tinggal dekat dengan sekolah kami izinkan langsung pulang dan mereka tidak boleh bergerombol saat berjalan ke rumahnya," jelas Ketut.

Baca Juga: Catat, ini Syarat Bepergian ke Lombok Saat Pandemik COVID-19

3. Kendati Lombok Tengah sudah berstatus zona kuning, Disdik telah menyiapkan opsi jika kasus COVID-19 kembali meningkat

Sejumlah Sekolah di Lombok Tengah NTB Mulai Belajar Tatap MukaIlustrasi belajar daring dari rumah (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Dalam data Dinas Kesehatan Lombok Tengah per hari Selasa, 10 November kemarin, jumlah kasus COVID-19 di daerah tersebut mencapai 263. Rinciannya yakni 11 kasus aktif, 236 pasien sembuh dan 16 warga meninggal. Lombok Tengah pun digolongkan sebagai zona kuning atau risiko penyebaran rendah.

Kendati demikian, sekolah yang masuk dalam program simulasi wajib melaporkan kesiapan mereka. "Berbagai ketentuan terkait protokol COVID-19 mesti dipenuhi oleh sekolah dan mereka wajib melaporkan ke UPT (Unit Pelaksana Teknis) perihal kesiapan itu. Sepekan sebelum simulasi tatap muka ini diberlakukan, semua sekolah disemprot disinfektan," papar Lalu Muliawan.  

Jika kondisi mulai kondusif, pembelajaran tatap muka akan diperluas. Namun jika sebaliknya, pihak Disdik Lombok Tengah telah mempersiapkan skenario kembali ke kegiatan belajar secara daring.

Baca Juga: Majukan Pendidikan Lombok Tengah NTB, Disdik Gelar Rembuk Virtual

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya