Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ketimpangan Pengeluaran Meningkat, Gini Ratio Sulsel Naik Tipis

Screenshot 2025-07-26 at 20-57-46 gini-ratio-maret-2025-tercatat-sebesar-0.pdf.png
Perkembangan gini ratio Sulsel. (Dok. BPS Sulsel)

Makassar, IDN Times - Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan pada Maret 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat Gini Ratio—indikator ketimpangan pengeluaran—mencapai 0,363, naik tipis dari 0,360 pada September 2024. Angka ini juga relatif stagnan dibanding capaian Maret 2024, yang berarti ketimpangan belum membaik secara signifikan.

Gini ratio menunjukkan tingkat ketimpangan distribusi pengeluaran, di mana angka 0 menandakan pemerataan sempurna dan angka 1 mencerminkan ketimpangan ekstrem. Kenaikan yang tercatat, meski tipis, mencerminkan perlambatan pemerataan ekonomi di Sulsel setelah tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

1. Ketimpangan lebih lebar di perkotaan

Ilustrasi bps IDN Times/Hana Adi Perdana
Ilustrasi bps IDN Times/Hana Adi Perdana

Menurut data yang dihimpun dari siaran pers resmi BPS Sulsel, Sabtu (26/7/2025), ketimpangan di wilayah perkotaan tercatat lebih tinggi dibandingkan perdesaan. Gini Ratio di kota mencapai 0,373, meningkat dibanding September 2024 sebesar 0,369. Sementara itu, Gini Ratio di wilayah perdesaan tercatat sebesar 0,333, naik dari 0,330.

Distribusi pengeluaran juga menunjukkan tren serupa. Di perkotaan, kelompok 40 persen penduduk terbawah hanya menyumbang 18,04 persen dari total pengeluaran. Sementara di perdesaan, kelompok ini menguasai 19,53 persen, menandakan ketimpangan lebih rendah.

Kendati demikian, menurut standar Bank Dunia, keduanya masih tergolong dalam kategori ketimpangan rendah, yakni bila kelompok 40 persen terbawah menyumbang lebih dari 17 persen pengeluaran nasional.

2. Masih setara rata-rata nasional

ilustrasi pasar tradisional (pexels.com/Hugo Heimendinger)
ilustrasi pasar tradisional (pexels.com/Hugo Heimendinger)

Secara nasional, angka Gini Ratio Sulawesi Selatan masih setara dengan rata-rata nasional, yaitu sama-sama berada di angka 0,363. Namun, bila dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain, Sulsel berada di tengah-tengah.

Daerah dengan Gini Ratio tertinggi tercatat di DKI Jakarta dengan angka 0,441, diikuti oleh DI Yogyakarta (0,426) dan Jawa Barat (0,416). Di sisi lain, provinsi dengan tingkat ketimpangan paling rendah adalah Kepulauan Bangka Belitung, yang hanya mencatatkan Gini Ratio sebesar 0,222.

Tren ini menunjukkan bahwa pemerataan ekonomi masih menjadi pekerjaan rumah, terutama dalam memastikan distribusi hasil pembangunan lebih merata di semua wilayah, termasuk Sulsel.

3. Fluktuasi selama lima tahun terakhir

Ilustrasi ekonomi yang menurun (sumber: freepik.com)
Ilustrasi ekonomi yang menurun (sumber: freepik.com)

Data BPS juga menunjukkan bahwa sejak Maret 2021 hingga Maret 2024, tren Gini Ratio di Sulawesi Selatan cenderung menurun, mencerminkan membaiknya pemerataan pengeluaran. Namun, pada Maret 2025 ini, terjadi pembalikan arah dengan peningkatan tipis.

Gejolak ekonomi dan ketidakpastian global menjadi faktor yang ikut memengaruhi capaian ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us