Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengenal Cherophobia, Fobia Aneh Manusia yang Takut Bahagia

ilustrasi perempuan cemas (pexels.com/liza summer)

“Aku gak boleh nih terlalu merasa bahagia, pasti setelah ini ada aja hal yang bikin aku sedih”. Siapa yang pernah punya pikiran seperti itu? merasa takut bahagia, karena berkeyakinan bahwa ujung-ujungnya akan nangis dan sedih.

Kalau iya, jangan-jangan kamu sedang mengalami cherophobia. Orang dengan gangguan ini cenderung enggan menerima dan mengekspresikan kebahagiaannya. Lalu apa sih sebenarnya cherophobia? Untuk tahu lebih lengkap, simak penjelasannya berikut ini yang dirangkum dari Healthline dan Positive Psychology.

1.Apa itu cherophobia?

ilustrasi perempuan ketakutan (pexels.com/liza summer)

Cherophobia berasal dari bahasa Yunani “chairo” yang artinya bersuka cita. Cherophobia merupakan istilah bagi orang yang mengalami fobia atau ketakutan berlebih terhadap perasaan bahagia.

Orang yang mengalami cherophobia akan berpikir bahwa kebahagiaan yang terjadi pada mereka, akan menimbulkan suatu hal yang buruk setelahnya. Karenanya, mereka cenderung menolak dan menjauh dari peristiwa yang kiranya dapat membuat bahagia.

2.Apa penyebab cherophobia?

ilustrasi trauma (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pada hakikatnya, penyebab cherophobia sulit untuk dipahami. Namun, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan orang mengalami cherophobia, yaitu trauma masa lalu baik secara fisik maupun psikis, gangguan kecemasan yang berlebih (anxiety disorder), depresi, dan keyakinan ekstrim bahwa kebahagiaan hanya akan menimbulkan hal buruk.

3.Bagaimana gejala cherophobia?

ilustrasi menghindari situasi sosial (pexels.com/MART PRODUCTION)

Beberapa gejala orang yang mengalami cherophobia yaitu, menghindari situasi sosial yang membahagiakan, memiliki pikiran buruk bahwa setelah kebahagiaan akan muncul kesedihan. Mereka berkeyakinan bahwa dirinya tidak bahagia dan tidak mau bahagia, memiliki pemahaman bahwa kebahagiaan hanya membuang waktu dan tenaga, tidak mau mengekspresikan perasaan bahagia sama sekali.

Pengidap gangguan ini memiliki keyakinan bahwa ketidakbahagiaan akan membawa keberuntungan. Gejala tersebut akhirnya menyebabkan seseorang cemas berlebihan saat akan melakukan berbagai aktivitas yang dirasa akan membuat bahagia.

4.Bagaimana cara mengatasi cherophobia?

ilustrasi terapi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Gangguan cherophobia belum tergolong dalam gangguan kejiwaan yang pasti, dan belum memiliki panduan khusus tentang cara mengatasinya. Namun, beberapa tindakan psikoterapi dapat mengontrol gejala-gejala dari cherophobia.

Salah satunya lewat Cognitive Behavioral Therapy (CBT), dengan mengajarkan cara mengontrol pikiran-pikiran buruk. Cara ini mengajarkan untuk menciptakan pola pikir baru terhadap hal-hal yang memicu cherophobia dengan memaparkan pemicu fobia secara perlahan, kemudian dapat dengan memberikan hipnoterapi untuk mengelola emosi, dan relaksasi diri.

5.Kapan harus ke psikiater?

ilustrasi konsultasi dengan psikiater (pexels.com/Timur Weber)
ilustrasi konsultasi dengan psikiater (pexels.com/Timur Weber)

Tidak ada ukuran yang dapat memastikan seseorang memiliki gangguan cherophobia atau tidak. Namun, dalam skala yang serius, fobia ini dapat menghambat potensi diri anda, misalnya mudah lelah, dan sulit untuk melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, apabila gejala-gejala dari cherophobia tersebut mulai mengganggu aktivitas kehidupanmu secara berlebihan, segera konsultasikan dengan psikiater untuk mendapatkan penanganan.

Pada dasarnya tidak ada yang tahu pasti apa yang akan terjadi di masa datang, termasuk apakah setiap kebahagian itu akan menimbulkan kesedihan atau hal buruk, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk merasa bahagia dan mengekspresikan kebahagiaan itu, selama tidak berlebihan.

Tetap fokuslah pada apa yang terjadi saat ini, dibandingkan merawat kecemasan terhadap hal-hal yang belum tentu terjadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Devi Yustika
EditorDevi Yustika
Follow Us