Polisi Kawal Ketat Pembukaan Toko di Sulbar Pascagempa M6,2

Toko kembali dibuka agar memudahkan kebutuhan warga

Makassar, IDN Times - Aparat kepolisian diturunkan untuk mengamankan pembukaan sejumlah toko retail di Kota Mamuju, Sulawesi Barat. Pembukaan sejumlah unit usaha mendapatkan izin resmi dari pemerintah setempat setelah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menyatakan, pengerahan aparat untuk mengantisipasi tindakan yang tidak diinginkan.

"Seperti penjarahan karena kepanikan selama masa darurat bencana gempa bumi Sulbar," kata Raditya dalam siaran persnya, Selasa (19/1/2021).

Baca Juga: Selain Sembako, Ini Daftar Bantuan yang Diperlukan Korban Gempa Sulbar

1. Selain toko, SPBU juga diizinkan beroperasi

Polisi Kawal Ketat Pembukaan Toko di Sulbar Pascagempa M6,2Ilustrasi SPBU. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Pembukaan toko dimaksudkan agar masyarakat yang hendak mencari kebutuhannya selama bertahan di lokasi pengungsian, bisa terpenuhi. Selain toko, kata Raditya, SPBU di beberapa tempat di Kota Mamuju juga telah mendapatkan izin untuk beroperasi kembali. Kebutuhan bahan bakar memudahkan kendaraan pengangkut logistik.

Hal serupa diungkapkan Juru Bicara Satgas Tanggap Darurat Gempa Sulbar, Natsir. Pembukaan toko, merupakan bagian dari upaya bertahap memulihkan kondisi ekonomi warga.

"Sehingga masyarakat bisa berbelanja memenuhi kebutuhan sehari-harinya, masyarakat juga tidak merasa kekurangan lagi terhadap sembako yang dibutuhkan," ujar Natsir.

2. Polda Sulsel kirim puluhan bantuan tenaga medis

Polisi Kawal Ketat Pembukaan Toko di Sulbar Pascagempa M6,2Evakuasi korban gempa di Mamuju, Sulawesi Barat (IDN Times/Moh. Niaz Syarief)

Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan mengungkapkan, 136 persobel Satuan Brimob telah diperbantukan untuk mengamankan kondisi pemulihan bertahap di Sulbar. Mereka disebar daerah terdampak parah bencana,  di Kabupaten Majene dan Kota Mamuju.

"Itu untuk pengawalan keamanannya juga," ucapnya saat dihubungi, Selasa siang.

Di luar satuan pengamanan, Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam katanya, memerintahkan puluhan tim medis dari Bidokkes Polda Sulsel untuk membantu pengobatan korban yang luka-luka.

"Ada 30 orang dari Dokkes untuk membantu nakes yang memang terdampak sekali. Apalagi rumah sakit hancur, sehingga tenaga medis di sana kurang," tegasnya.

3. Petugas perbantuan Polda Sulsel bertahan hingga kondisi Sulbar membaik

Polisi Kawal Ketat Pembukaan Toko di Sulbar Pascagempa M6,2Pengungsi gempa Mamuju, Sulawesi Barat (IDN Times/Moh. Niaz Syarief)

Lebih lanjut, kata Zulpan, ratusan personel Brimob dan Biddokkes Polda Sulsel di bawah kendali operasi (BKO) yang dikirim, akan bertahan di Sulbar hingga kondisi membaik.

"Kita bertahan sampai upaya pencarian korban dipastikan sudah tidak adalagi yang tertimbun dan kita juga harus mengacu dari teman-teman kita di Basarnas," ungkapnya.

Informasi yang diterima jurnalis dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, Senin, 18 Januari, hingga pukul 20.00 WIB, korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 6,2 SR, berjumlah 84 orang. Rinciannya, 73 di Mamuju dan 11 Majene. Sebanyak 15.014 orang mengungsi di lima titik di Mamuju dan 4.421 orang mengungsi di 25 titik di Majene.

Baca Juga: Korban Meninggal Gempa Sulbar Bertambah Jadi 81 Orang

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya