Tak Hanya Corona, Nurdin Abdullah Juga Minta Warga Sulsel Waspada DBD
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (batik kuning). IDN Times/Asrhawi Muin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah mengingatkan warganya agar tak hanya fokus terhadap penyebaran virus Corona jenis baru atau COVID-19 saja. Karena, penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat ini juga mulai mengancam wilayah Sulsel.
"Selain COVID-19 ini juga ada DBD. Saya minta supaya kita betul-betul mencegahnya. Jangan karena kita fokus cegah COVID-19, penyakit lain yang kena," kata Nurdin saat rapat koordinasi kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi COVID-19 di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, di Makassar, Jumat (13/3).
Baca Juga: Nurdin Abdullah Berencana Bangun Ruang Isolasi Bintang 5, Seperti Apa?
1. Nurdin minta fogging digalakkan untuk mencegah DBD
Petugas melakukan fogging. IDN Times/Wayan AntaraNurdin mengatakan, kasus DBD bakal dijadikan kejadian luar biasa (KLB) apabila penangannya tidak mampu dilakukan pemerintah. Namun, Nurdin mengklaim Pemprov Sulsel masih bisa menangani pasien DBD dengan baik.
Sejumlah langkah antisipasi telah dilakukan pemerintah untuk mencegah terjadinya wabah DBD yang lebih luas. Salah satu yang dilakukan adalah dengan menggalakkan fogging atau pengasapan di pemukiman warga.
"Olehnya itu, kita tetap mengantisipasi agar tidak terjadi lagi. Ini kan siklus tahunan maka antisipasinya adalah fogging. Kita minta semua lakukan fogging. Mudah-mudahan Sulsel terhindar," kata Nurdin.
2. Fogging harus dilakukan sebelum terjadi kasus DBD
IDN Times/Wayan AntaraSenada dengan gubernur, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari mengatakan DBD merupakan siklus tahunan. Meski begitu, kasus DBD di Sulsel belum dikatakan sebagai wabah.
Pemberantasan sarang nyamuk melalui fogging akan terus digalakkan untuk menekan penyebaran kasus DBD di Sulsel.
"Jadi fogging itu sebaiknya tidak pada waktu ada kejadian saja tapi sebelum terjadi sudah harus dilakukan. Memang itu kan siklus di mana kalau sudah mulai hujan di situlah yang paling banyak," kata Ichsan.
3. Masyarakat diminta berantas sarang nyamuk
ANTARA FOTO/Kornelis KahaSelain itu, masyarakat juga diminta selalu menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan dengan memberantas tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Misalnya dengan rutin membersihkan tempat penampungan air dan tidak menggantung pakaian terlalu lama.
"Karena ini yang menyebabkan sebenarnya kehidupan nyamuk itu tidak ada. Jadi air tergenang, baju-baju yang digantung di tempat-tempatnya nyamuk, dan menjaga kesehatan lingkungan serta hidup bersih," katanya.
Baca Juga: DBD: 6 Cara Menangani dan Mengobati Demam Berdarah, agar Cepat Sembuh
