Sekolah Tatap Muka Digelar Terbatas di Sulsel

Sebatas simulasi di tiga SMA di Makassar

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menggelar sekolah tatap muka secara resmi, Jumat (9/4/2021). Namun aktivitas belajar di sekolah yang ditiadakan selama satu tahun karena pandemik itu baru sebatas simulasi.

Peluncuran pembelajaran tatap muka terbatas ini dilaksanakan di SMA Negeri 21 Makassar. Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang membuka acara itu pun menyapa para siswa yang akhirnya kembali belajar di sekolah.

"Selamat pagi. Senang sekolah kembali? Rindu sekolah? Kita melakukan ini secara bertahap. Anak-anak harus disiplin, jangan ada yang lepas maskernya," kata Plt Sudirman seperti dalam siaran pers yang diterima IDN Times.

Baca Juga: Orang Tua Siswa Dukung Sekolah Dibuka: Anak Malas Sekolah Daring

1. Masih akan dievaluasi sebulan ke depan

Sekolah Tatap Muka Digelar Terbatas di SulselPembelajaran tatap muka terbatas di SMA Negeri 21 Makassar, Jumat (9/4/202). Humas Pemprov Sulsel

Dalam sambutannya, Sudirman Sulaiman menyatakan sangat berbahagia dengan dimulainya pembelajaran tatap muka terbatas dan bertahap. Dia menyampaikan, saat ini vaksinasi COVID-19 pada guru dan tenaga pendidikan di Sulsel terus digalakkan.

Pembelajaran tatap muka terbatas ini, kata dia, dilakukan setelah mendapatkan keluhan masyarakat selama masa belajar daring. Apalagi masih ada sarana infrastruktur di Sulsel yang tidak dijangkau sinyal.

Karena masih uji coba, maka ke depannya, pembelajaran tatap muka terbatas ini masih akan dievaluasi lebih lanjut dari tingkat bawah.

"Nantinya satu bulan ke depan kita akan lakukan evaluasi pembelajaran tatap muka terbatas ini. Apalagi sekolah sudah melakukan sistem zonasi, jadi para siswa tinggal tak jauh dari sekolah, jadi lebih mudah untuk dikontrol," katanya.

2. Sekolah dan masyarakat sekitar diminta mengawasi jalannya pembelajaran

Sekolah Tatap Muka Digelar Terbatas di SulselPeluncuran pembelajaran tatap muka terbatas di SMA Negeri 21 Makassar, Jumat (9/4/202). Humas Pemprov Sulsel

Sudirman mengajak komite sekolah, serta masyarakat sekitar untuk bersama mengawasi dan melaporkan jika ada kejadian untuk menjadi bahan evaluasi.

"Kita berharap protokol kesehatan tentu harus diberlakukan sangat ketat, kita harus meyakinkan anak-anak aman saat datang dan aman saat pulang," kata dia.

Dia berharap ada keterbukaan, kepercayaan, dan sportivitas dari masyarakat dengan kondisi di lingkungan, sebelum para siswa melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.

"Mudah-mudahan sekolah ini bisa menjadi rujukan. Uji coba tatap muka terbatas ini dan bulan depan kita melihat bagaimana keadaan sekolah untuk dipresentasikan secara keilmuan dan bagaimana pergerakannya," tuturnya.

3. Hanya dibuka di tiga sekolah jenjang SMA

Sekolah Tatap Muka Digelar Terbatas di SulselIlustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Muhammad Jufri, menyampaikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas ini dilakukan untuk menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo dan Plt Gubernur Sulsel. 

Menurutnya, hal ini merupakan  kebahagiaan karena sekitar 24 ribu guru SMA/sederajat, sekitar 600 ribu siswa, serta para orang tua sudah merindukan pembelajaran tatap muka.

Sebagai permulaan, pembelajaran tatap muka terbatas hanya dilaksanakan di tiga sekolah, yaitu SMA Negeri 21 Makassar, SMA Negeri 4 Makassar, dan SMA Negeri 2 Makassar. Para siswa baru mulai belajar pada hari Senin, 11 April 2021. 

"Pada pembelajaran tatap muka ini hanya dilakukan pada jenjang SMA sederajat. Untuk di Makassar, tiga sekolah dulu," kata Jufri.

4. Kehadiran siswa dibatasi 50 persen setiap kelas

Sekolah Tatap Muka Digelar Terbatas di Sulselilustrasi kelas tatap muka di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/David Muharmansyah)

Pada pembelajaran ini, sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sekolah juga membatasi kehadiran siswa atau diikuti oleh 50 persen siswa dari jumlah siswa setiap kelas. 

"Dalam satu minggu dibatasi dengan dua hari pembelajaran dalam waktu maksimum tiga jam dengan jumlah siswa yang datang dibatasi 50 persen dari jumlah setiap kelas. Jadi siswa (yang tidak masuk sekolah), belajar di rumah dan Minggu berikutnya masuk," jelasnya.

Jufri juga menegaskan bahwa para guru di tiga sekolah tersebut telah menjalani vaksinasi COVID-19 sebelum sekolah dimulai.

"Jika ada guru yang masih belum vaksin, hari ini kami berkomitmen bersama Dinas Kesehatan menyelesaikan vaksinasi bagi guru-guru di masing-masing sekolah itu," kata Jufri.

Baca Juga: Makassar Bakal Uji Coba Sekolah Tatap Muka pada April

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya