Gejolak Koalisi di Pilkada Makassar setelah Appi Jadi Kader Golkar

Dukungan partai sangat mungkin untuk berubah

Makassar, IDN Times - Kontestasi Pilkada Kota Makassar 2020 mendatangkan kejutan baru. Setelah PKS mengalihkan usungan dari Syamsu Rizal-Fadli Ananda ke Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun, kejutan lain terjadi ketika Munafri Arifuddin secara resmi menjadi kader Partai Golkar.

Munafri atau yang akrab disapa Appi resmi menjadi kader Golkar setelah dirinya menerima kartu tanda anggota (KTA) langsung dari DPP Partai Golkar di Jakarta, Rabu (26/8/2020) sore. KTA ini diserahkan oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Roem Kono mewakili Ketua Umum Airlangga Hartarto.

Ketua DPP Partai Golkar Bidang Industri Erwin Aksa dalam keteragan persnya membenarkan bahwa DPP Partai Golkar sudah meng-Golkar-kan CEO PSM Makassar itu.  

"Udah ada kartu keanggotaannya (Appi). Iya, wakil ketua umum tadi serahkan," kata Erwin Aksa, Rabu (26/8/2020).

1. Appi nyatakan siap berkompetisi

Gejolak Koalisi di Pilkada Makassar setelah Appi Jadi Kader GolkarBakal paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin - Abdul Rahman Bando menggelar deklarasi di Hotel Aryaduta Makassar, Jumat (21/8/2020). IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Appi dalam keterangan persnya juga mengaku siap berkompetisi dalam pikada yang akan dilaksanakan pada 9 Desember mendatang. Menurutnya, dengan masuknya dia sebagai kader Golkar, maka dia berharap bisa memberikan yang terbaik bagi partai berlambang beringin itu. 

"Sehingga kedepannya dalam pemilihan Wali Kota Makassar ini, kita bisa memberikan yang terbaik, dan saya ingin membesarkan Golkar di Makassar dengan mengikuti peraturan yang ada," katanya.

Untuk diketahui, Appi berpasangan dengan birokrat senior Abdul Rahman Bando. Pasangan ini diusung oleh koalisi Partai Demokrat, PPP, dan Perindo. 

2. Perlihan dukungan masih mungkin terjadi

Gejolak Koalisi di Pilkada Makassar setelah Appi Jadi Kader GolkarBakal paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin - Abdul Rahman Bando menggelar deklarasi di Hotel Aryaduta Makassar, Jumat (21/8/2020). IDN Times/Istimewa

Bergabungnya Appi menjadi kader Golkar memunculkan spekulasi bahwa ini merupakan sinyal peralihan dukungan Golkar dari Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun (None-Zunnun) ke Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-ARB). Pengamat Politik Universitas Muhammdyah Makassar, Andi Luhur Priyanto, mengamini hal ini.

"Semua kemungkinan-kemungkinan perubahan arah dukungan masih bisa terjadi. Termasuk kemungkinan perubahan pasangan calon, yang akan menyesuaikan dengan perubahan dukungan partai," katanya saat dihubungi IDN Times, Kamis (27/8/2020). 

Menurutnya, dengan kendali pengambilan keputusan yang berada di tangan elite nasional, maka dukungan partai sangat mungkin untuk berubah. Kuncinya pada “jalan pintas” yang tersedia untuk sampai pada elite DPP partai. Apalagi, lanjutnya, kehadiran Erwin Aksa di tim pemenangan Appi-ARB, tentu membuat Appi mempunyai akses previlege untuk berkomunikasi dengan elite nasional.

"Deklarasi keanggotaan Appi di Golkar, tentu saja punya tujuan-tujuan politik yang pragmatis. Kalau tidak ada peluang merebut dukungan, maka hampir tidak ada keuntungan politik bagi Appi untuk bergabung di partai Golkar saat ini," kata Luhur.

Baca Juga: Diisukan jadi Wakil Appi di Pilkada Makassar, Birokrat Ini Siap Mundur

3. Keempat bakal paslon telah memenuhi syarat pencalonan

Gejolak Koalisi di Pilkada Makassar setelah Appi Jadi Kader Golkarilustrasi Pilkada serentak 2020, IDN Times/ istimewa

Sebagai informasi, Partai Golkar saat ini termasuk salah satu partai pengusung untuk pasangan None-Zunnun. Saat ini, pasangan tersebut telah memenuhi syarat pencalonan dengan mengantongi 15 kursi masing 5 kursi dari Golkar, 5 kursi dari PAN, dan 5 kursi dari PKS.

Bakal paslon lain yang juga telah memenuhi syarat pencalonan adalah Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto-Fatmawati Rusdi. Bakal paslon ini telah mengantongi rekomendasi dari 2 partai dengan total 11 kursi masing-masing 5 kursi dari Nasdem dan 6 kursi dari Gerindra. Pasangan ini juga baru saja mendapatkan amunisi baru dengan masuknya Partai Gelora sebagai partai pendukung.

Pasangan Syamsu Rizal-Fadli Ananda sejauh ini juga sudah mengantongi 10 kursi masing-masing 6 kursi dari PDIP, 3 kursi dari Hanura, dan 1 kursi dari PKB. Lalu pasangan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando yang telah mengantongi 13 kursi masing-masing 5 kursi dari PPP, 6 kursi dari Demokrat, dan 2 kursi dari Perindo. 

Dengan demikian, keempat bakal paslon tersebut masing-masing telah memenuhi syarat pencalonan yakni 10 kursi.

Baca Juga: Deklarasi, Appi-Rahman Janji Bebaskan Makassar dari COVID-19

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya