[UPDATE] Kasus COVID-19 Sulsel Turun ke Peringkat Enam
![[UPDATE] Kasus COVID-19 Sulsel Turun ke Peringkat Enam](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200414/14-4-54c6dd31ec8bfbba3069be40f16da299_600x400.jpg)
Makassar, IDN Times – Provinsi Sulawesi Selatan mencatat penambahan delapan kasus baru pasien teridentifikasi positif COVID-19. Menurut data resmi pemerintah per Selasa (14/4), terdapat akumulasi 231 kasus positif sejauh ini.
Dari jumlah itu, pemerintah mencatat 15 kasus kematian di Sulsel. Jumlah pasien yang sembuh lebih banyak, yakni 33 orang. Makassar sebagai Ibu kota provinsi menjadi daerah dengan penyebaran kasus terbanyak.
Sulsel sempat menempati daftar lima besar provinsi dengan kasus COVID-19 terbanyak di Indonesia. Namun per hari ini jumlah kasus turun di peringkat enam. Adapun lima provinsi dengan kasus terbanyak, berturut-turut DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah.
Secara nasional, di Indonesia kini terkonfirmasi total 4.557 kasus positif COVID-19. Jumlahnya bertambah 316 kasus baru dalam satu hari terakhir. Laporan pemerintah menyebut bahwa sebanyak 3,778 orang masih dirawat. Ada 380 pasien sembuh, namun jumlah korban meninggal lebih banyak, yakni 399 orang.
Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah arahan dalam rangka menekan penyebaran COVID-19. Di antaranya pengujian sampel secara massif serta stimulus ekonomi yang harus tepat sasaran. Presiden menyampaikannya saat memimpin sidang kabinet paripurna yang digelar melalui telekonferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Dalam arahannya, Kepala Negara meminta Ketua Gugus Tugas dan Menteri Kesehatan untuk memberikan perhatian terhadap pengujian sampel secara massif. Begitu pula isolasi yang ketat terhadap orang dalam pemantauan serta pasien dalam pengawasan.
“Pengujian sampel secara masif harus ditingkatkan dengan pelacakan yang agresif serta diikuti isolasi yang ketat,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden telah menginstruksikan dilakukannya percepatan pemeriksaan sampel melalui tes PCR (polymerase chain reaction) dengan cara memperluas jangkauannya melalui penambahan lokasi atau lab pengujian. Ia mengharapkan agar paling tidak dalam satu hari dapat dilakukan pemeriksaan dengan jumlah di atas 10.000 tes.
Baca Juga: Pasien COVID-19 yang Dimakamkan di Sulsel Melebihi Data Pemprov