Cuaca Ekstrem Ganggu Pelayaran Antar Pulau di Makassar

Ombak laut dua meter, pengelola kapal tidak berani berlayar

Makassar, IDN Times - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sulawesi Selatan, turut berdampak pada pelayaran di Kota Makassar. Sejumlah kapal penumpang yang melayani rute antar pulau urung beroperasi karena hujan lebat yang disertai angin kencang.

Seperti yang dipantau IDN Times di pelabuhan rakyat Paotere, Makassar, Selasa (7/1). Beberapa kapal motor menangguhkan pelayaran karena khawatir gelombang tinggi di laut. Salah satunya KM Prima Abadi yang melayani rute Paotere menuju Pulau Barrang Lompo, Kecamatan Sangkarrang.

“Tidak jadi berangkat karena ombak besar, sampai dua meter. Penumpang juga takut berlayar,” kata pemilik kapal, Muhammad Nur.

Baca Juga: BMKG: Makassar Hujan Lebat dan Angin Kencang 4 Hari ke Depan

1. Kapal kembali berlayar jika cuaca memungkinkan

Cuaca Ekstrem Ganggu Pelayaran Antar Pulau di MakassarIDN Times/Aan Pranata

Kapal kayu bermesin motor diesel merupakan pilihan utama bagi akses masyarakat ke pulau-pulau di sekitar Makassar. Kapal umumnya berkapasitas 20 penumpang, yang juga digunakan sebagai sarana mengangkut bahan kebutuhan pokok.

Nur mengatakan, pelayaran ditangguhkan sementara untuk menghindari kejadian buruk. Dia dan sejumlah pemilik kapal lain memilih bertahan di dermaga, menanti cuaca ekstrem berlalu.

“Kita berlayar kembali kalau cuaca sudah memungkinkan,” ucap Nur.

2. Sebagian pengemudi kapal nekat terjang gelombang

Cuaca Ekstrem Ganggu Pelayaran Antar Pulau di MakassarDok. IDN Times/Istimewa

Cuaca ekstrem tidak menghambat total pelayaran antar pulau. Ada juga beberapa kapal yang tetap beroperasi.

KM Cari Kawan dengan rute Dermaga Kayu Bangkoa Makassar, tetap berlayar menuju Pulau Kodingareng di Kecamatan Sangkarrang. Kapal itu menerjang gelombang laut, meski sempat kembali ke dermaga. Pengemudi kapal membagikan pelampung kepada para penumpang sebelum berlayar.

3. Ombak di laut diperkirakan mencapai empat meter

Cuaca Ekstrem Ganggu Pelayaran Antar Pulau di MakassarIlustrasi perahu nelayan. IDN Times/Fariz Fardianto

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang di wilayah Sulsel, termasuk Makassar. Cuaca ekstrem diperkirakan berlangsung empat hari ke depan, yakni pada 9-12 Januari 2020.

Kepala Balai Besar BMKG Wilayah IV Darmawan juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan Sulsel. Gelombang setinggi 1,25-2,5 meter kemungkinan terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Spermonde Makassar, perairan Parepare, perairan Selayar, hingga Laut Flores bagian barat.

“Sedangkan gelombang 2,5-4 meter bisa terjadi di Laut Flores bagian utara dan timur, serta perairan Pulau Bonerate di Selayar,” kata Darmawan.

Baca Juga: Pemkot Makassar Gelar Siaga Bencana untuk Cek Kesiapan Hadapi Banjir

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya