Wali Kota Turun Tangan Redam Perang Kelompok di Tallo

Makassar, IDN Times – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Selasa malam (23/9/2025), meninjau lokasi tawuran antar warga di Jalan Kandea 3, Kecamatan Tallo. Kedatangannya dalam rangka upaya memediasi dan mencari solusi atas konflik berkepanjangan.
Perang kelompok di Kandea 3 terjadi beberapa hari terakhir. Bentrokan yang melibatkan kelompok pemuda ini menimbulkan kerusakan parah, termasuk rumah warga yang terbakar dan beberapa korban luka.
1. Wali Kota prihatin tawuran menimbulkan kerugian

Bentrok antar kelompok pemuda ini sudah berlangsung beberapa hari dan meluas ke sejumlah titik di wilayah Tallo, di antaranya Jalan Kandea, Jalan 148, Jalan Lembo, dan Jalan Layang. Suasana mencekam membuat warga resah dan sebagian kehilangan tempat tinggal.
Akibat kerusuhan ini, setidaknya lima rumah dan satu unit mobil terbakar, meski tidak ada laporan korban jiwa. Pemerintah Kota Makassar menunggu hasil investigasi detail untuk memastikan penyebab dan kerugian pasti. Dalam tinjauannya, Munafri menyampaikan keprihatinannya atas kerusuhan yang kembali terjadi di Tallo.
“Saya merasa sangat prihatin atas kejadian ini. Penguatan terhadap keamanan dan ketertiban lingkungan harus dimaksimalkan,” tegas Munafri.
Melihat situasi, Munafri memerintahkan 40 personel Satpol PP untuk siaga bergantian menjaga ketenteraman di lokasi bersama jajaran Polsek dan Koramil. Sementara itu, Kecamatan Tallo diminta mendirikan posko sementara bagi warga terdampak kebakaran.
2. Munafri tekankan tindakan tegas bagi para pelaku

Munafri memastikan Pemkot siap memberikan bantuan darurat bagi warga terdampak, termasuk posko penampungan sementara. Munafri juga menekankan pentingnya keterlibatan semua elemen masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan.
“Harapan kita, semua elemen harus bergerak bersama menjaga keamanan. Kita harus turun ke bawah dan bekerja maksimal,” ujarnya.
Wali Kota yang akrab disapa Appi itu menegaskan, tindakan tegas akan diberikan kepada pelaku kerusuhan. “Tindakan seperti ini tidak boleh terulang lagi. Harus ada solusi, dan tindakan tegas,” kata dia.
3. Polisi dalami akar konflik lama

Kapolrestabes Makassar, Kombes Arya Perdana, menegaskan bahwa aparat akan mengambil langkah tegas dan terukur. Posko-posko pengamanan akan didirikan di titik simpul tempat para pelaku tawuran biasa berkumpul.
“Posko nanti kita siapkan di titik simpul, tempat para pelaku biasa berkumpul. Untuk pelaku, kita dalami, dan jika ada yang tertangkap akan segera kami sampaikan,” kata Arya.
Menurut Arya, bentrokan dipicu oleh konflik lama antarkampung yang sudah berlangsung sejak 1980-an. Saat ini bentrokan melibatkan kelompok dari Jalan 148 dan Jalan Layang, sementara titik-titik lain terus diantisipasi.
“Nanti kami usahakan mempertemukan kedua pihak. Ini satu kelurahan, hanya beda lorong saja, tapi perselisihannya sudah terjadi sejak tahun 1980-an,” tambahnya.
Untuk pengendalian, aparat akan mendapat tambahan personel dari Brimob, Polres, dan Satpol PP. Arya menegaskan proses penyelidikan terhadap provokator masih berjalan. “Ini namanya massa, siapa yang memprovokasi belum di tahu. Nanti akan kita dalami,” Arya melanjutkan.