Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tertutup Awan saat Hujan, Hilal Tidak Terlihat di Makassar

Pemantauan hilal 1 Syawal 1446 Hijriah di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/3/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Pemantauan hilal 1 Syawal 1446 Hijriah di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/3/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Makassar, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar melaporkan bahwa pemantauan hilal pada Sabtu (29/3/2025) sempat terkendala akibat hujan. Meskipun cuaca kemudian membaik, posisi bulan berada di bawah ufuk sehingga hilal tidak dapat diamati.

Ketua Tim Hilal BMKG Makassar, M Karnaeng, menjelaskan ketinggian bulan saat matahari terbenam berada di minus 2 derajat. Bulan terlebih dahulu terbenam pada pukul 18.01 WITA, sementara matahari baru tenggelam delapan menit kemudian pada pukul 18.09 WITA.

"Dengan keadaan itu, maka pada tanggal 29 Ramadan ini, bulan dinyatakan negatif sehingga tidak terlihat. Dari kejadian ini, kita bisa menggenapkan puasanya tapi kita menunggu sidang isbat di Jakarta," kata Karnaeng.

1. Kondisi langit tertutup awan tebal

Pemantauan hilal 1 Syawal 1446 Hijriah di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/3/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Pemantauan hilal 1 Syawal 1446 Hijriah di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/3/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Pemantauan hilal digelar di lantai empat parkir outdoor Delft Apartemen, Makassar, pada ketinggian 10 meter dari permukaan laut. Ada dua teropong yang digunakan pada pemantauan ini namun kondisi awan tidak memungkinkan hilal terlihat.

"Kondisi saat ini awan cukup tebal karena sudah beberapa kali hujan namun diselingi dengan cuaca cerah tapi kita tetap memantau hilal. Kami memiliki dua teropong, kedua-duanya saling melengkapi," kata Karnaeng.

2. Hilal di Makassar berada di ketinggian -1°40

Pemantauan hilal 1 Syawal 1446 Hijriah di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/3/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Pemantauan hilal 1 Syawal 1446 Hijriah di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/3/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Hasil perhitungan astronomi menunjukkan bahwa ijtimak terjadi pada pukul 18.57 WITA dengan fraksi iluminasi 0,00 persen. Kriteria wujudul hilal maupun imkanur rukyat tidak terpenuhi karena ketinggian hilal di Sulawesi Selatan berada di kisaran -2°25,83' hingga -2°20,92'.

Senada dengan BMKG, Ketua Badan Hisab Rukyat Sulawesi Selatan, Abbas Padil, juga menyampaikan bahwa tinggi hilal di Makassar berada di -1°40', yang berarti hilal tidak mungkin terlihat.

"Karena itu, awal bulan Syawal 1446 H diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, setelah puasa digenapkan 30 hari," kata Abbas Padil.

3. Keputusan tunggu hasil sidang isbat

Pemantauan hilal 1 Syawal 1446 Hijriah di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/3/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Pemantauan hilal 1 Syawal 1446 Hijriah di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/3/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Meski demikian, keputusan resmi awal Syawal masih menunggu hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama RI. Hasil sidang isbat ini yang akan menentukan secara resmi kapan tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah.

"Awal bulan Syawal 1446 H menunggu hasil keputusan sidang isbat Kementerian Agama RI. Hasil ini hanya menjadi bahan laporan," kata Abbas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ashrawi Muin
EditorAshrawi Muin
Follow Us