Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemprov Sulsel Siaga Hadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Kondisi banjir di Kelurahan Cabenge, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Senin (23/12/2024). (Dok. Humas Pemprov Sulsel)
Intinya sih...
  • Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, berdasarkan peringatan dini dari BMKG.
  • Hujan lebat diprediksi terjadi pada 29-31 Januari di sebagian besar wilayah Sulsel, berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor.
  • BPBD Sulsel meminta pemerintah kabupaten/kota serta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, termasuk aparatur desa dan warga yang bepergian selama libur panjang.

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Hal ini menyusul peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat diprediksi terjadi di sebagian besar wilayah Sulsel pada 29-31 Januari 2025. Ini berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Pj Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry, melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo, mengimbau pemerintah kabupaten/kota serta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah rawan bencana.

"Kami mengimbau agar masyarakat khususnya yang berada di zona rawan, seperti yang berada di daerah lereng atau pegunungan, pesisir, untuk waspada," kata Amson, Rabu (29/1/2025).

1. Aparat desa hingga RT/RW diminta pantau kondisi warga

Banjir yang melanda Blok 8 dan 10 Perumnas Antang, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Minggu (22/12/24). IDN Times/Darsil Yahya

Aparat desa, RT, dan RW juga diminta untuk memantau kondisi warga serta segera evakuasi jika situasi membahayakan.

"Kepada aparat pemerintah terdepan seperti kepala lembang atau desa, RT dan RW untuk senantiasa memantau warganya, sehingga apabila ada hal-hal yang rawan untuk melakukan langkah evakuasi atau upaya penyelamatan terhadap warga," kata Amson.

Peringatan ini juga ditujukan bagi warga yang tengah bepergian selama libur panjang. Mereka diminta untuk berhati-hati dalam perjalanan pulang guna menghindari kemacetan akibat genangan air atau longsor di beberapa titik rawan.

"Karena kemungkinan ada wilayah tertentu yang tergenang hingga menimbulkan kemacetan. Serta menghindari jangan sampai ada wilayah tertentu yang banjir atau longsor," ujarnya.

2. Peningkatan kewaspadaan di zona rawan

Banjir yang melanda Blok 8 dan 10 Perumnas Antang, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Minggu (22/12/24). IDN Times/Darsil Yahya

Untuk daerah yang rawan banjir seperti beberapa waktu lalu, Amson meminta masyarakat melihat dan memantau perkembangan kondisi cuaca. Apabila situasi tidak memungkinkan dan berada pada zona yang rawan, untuk segera mengungsi, menyampaikan kepada pemerintah setempat sehingga dievakuasi.

"Ini juga dimaksudkan agar warga  senantiasa menyimpan peralatan elektronik atau dokumen penting pada tempat yang aman atau apabila wilayahnya berada pada zona berbahaya, dokumen atau peralatan elektroniknya aman," kata Amson.

Kepada warga yang memiliki anak yang masih kecil atau berada pada usia rentan, Amson meminta untuk memperketat pengawasan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi. Hal ini mengingat ada beberapa kejadian anak-anak terjatuh ke drainase atau genangan hingga tenggelam dan meninggal dunia.

"Kita berharap dijauhkan dari bencana dengan memperbanyak doa dan menjaga kesehatan," kata Amson.

 

3. Penyediaan logistik dan peralatan darurat

Pengungsi banjir di Blok 8 dan 10 Perumnas Antang, Makassar, Minggu (22/12/2024). IDN Times/Darsil Yahya

Sebagai bentuk kesiapan, Pemprov Sulsel telah menyiapkan buffer stok logistik di kabupaten/kota untuk mempercepat distribusi bantuan bagi wilayah terdampak. Selain itu, BPBD Sulsel telah meminjamkan perahu polyethilene ke beberapa daerah rawan banjir serta menyiagakan mobil tangki air bersih bagi masyarakat terdampak.

"Jadi, SOP kebencanaan mewajibkan kita melakukan upaya pemberian logistik kepada wilayah terdampak bencana, sehingga jauh hari sebelumnya sudah menyiapkan logistik di kabupaten kota," jelasnya.

Upaya mitigasi juga bersama Balai Besar Pompengan dengan membersihkan sungai dan drainase agar aliran air tetap lancar. Selain itu, alat berat telah disiapkan di lokasi rawan longsor guna membuka akses yang tertutup material longsoran.

Amson mengatakan penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab BPBD, tapi pentahelix. Pemerintah, perguruan tinggi, pihak swasta, bahkan media, semua harus terlibat dalam penanganan terkait kebencanaan.

"Diperlukan kerjasama dan koordinasi keterpaduan, sehingga dalam penanganan bencana bisa terlaksana baik dan kita harap bila terjadi bencana tidak menimbulkan korban baik harta maupun jiwa," imbuhnya.

4. Peringatan dini BMKG

Ilustrasi cuaca ekstrem (IDN Times/Rochmanudin)

BMKG Wilayah IV Makassar telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi hujan lebat di Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Soppeng, Pinrang, Sidenreng Rappang, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar. Selain itu, wilayah Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Palopo juga berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada skala lokal.

Selain hujan lebat, BMKG juga memperingatkan adanya potensi angin kencang di wilayah Sulsel bagian tengah hingga selatan. Kemudian, ada juga potensi gelombang laut setinggi 1,25 – 2,5 meter di beberapa perairan sekitar Sulsel.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Ashrawi Muin
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us