Rakerda Demokrat Sulsel: Tatap Pemilu 2029, Partai Mulai Susun Line-up Caleg

Makassar, IDN Times - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Herman Khaeron, membeberkan langkah-langkah strategis partai dalam menghadapi Pemilu 2029. Herman menyebut, Demokrat saat ini tengah maraton menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) untuk konsolidasi dan penyusunan program kerja yang terintegrasi.
Hal itu disampaikan saat membuka Rapat Kerja Daerah Partai Demokrat di Makassar, Kamis malam (13/11/2025). Dalam kegiatan tersebut, Herman juga memberikan peringatan keras kepada kader terkait pemilihan pimpinan daerah (Musda/Muscab). Ia menegaskan bahwa Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memiliki hak diskresi untuk menentukan pimpinan yang paling tepat, sehingga kader diminta fokus bekerja alih-alih bermanuver.
1. Demokrat maraton Rakerda menuju Rakernas

Herman menjelaskan bahwa saat ini Partai Demokrat sedang intensif menggelar Rakerda di berbagai provinsi sebagai persiapan awal. Program-program dari daerah ini akan dikompilasi untuk dibawa ke level nasional.
"Kumpulannya satu kali dalam dua tahun, sehingga ini merupakan rak kerdas di awal, nanti kami setelah ini, setelah selesai, karena ini adalah rak kerdas ke-28 provinsi, kami masih ada 10 provinsi lagi yang harus diselesaikan, setelah itu kami akan melakukan rak kernas sebagai akumulasi dan menghimpun dari berbagai rapat kerja di daerah," ujar Herman.
Program-program tersebut, lanjutnya, akan dikompilasi menjadi sebuah program yang terintegrasi dengan arah DPP Partai Demokrat. "Oleh karenanya, kami kerjar sampai tahun ini selesai, karena tahun depan akan masuk dalam tahun konsolidasi, tentu ini bagian tidak terpisahkan dari perencanaan terhadap bagaimana partai sebagai organisasi betul-betul mempersiapkan program yang memadai baik bagi internal maupun bagi eksternal," tambahnya.
2. Kader diminta fokus kerja, bukan manuver

Dalam kesempatan itu, Herman Khaeron mengingatkan para kader untuk tidak terlalu reaktif soal Musyawarah Daerah (Musda) dan Musyawarah Cabang (Muscab). Ia meminta kader berfokus pada kerja-kerja kerakyatan.
"Kan tadi disebut dalam pidatonya, Kadir jangan bertanya-tanya dulu soal musyarakat. Begini, mekanismenya memang tidak berbeda jauh dengan yang sebelumnya. Tetapi untuk mekanisme ke depan ada diskresi Ketua Umum untuk menentukan pilihan yang lebih pas, yang lebih tepat atas kepemimpinan baik di provinsi maupun di kabupaten-kota," tegasnya.
Ia meminta kader untuk tidak melakukan kompetisi dan manuver yang berlebihan, karena tujuan Musda/Muscab adalah konsolidasi. "Kalau anda kerja baik pun pasti kami pilih. Kalau anda kerjanya nggak baik, apalagi tadi yang saya contohkan, bikin friksi, bikin perpecahan, ya sudah berarti kita harus mencarikan orang yang mampu untuk bisa menyolidkan, mempersatukan, dan membuat Partai Demokratenya semakin kuat," kata Herman.
3. Target pengisian kursi DPR RI jadi fokus utama

Herman Khaeron tidak menampik bahwa tujuan besar Demokrat adalah memenangkan Pemilu 2029. Untuk mencapai itu, target pengisian kursi DPR RI menjadi fokus utama, dengan upaya minimal mengisi seluruh daerah pemilihan (dapil) yang ada.
"Cita-cita Partai Demokrat ya kami juga ingin memenangkan pemilu pada tahun 2029," katanya.
"Tapi untuk target 2029, coba kita upayakan mengisi seluruh dapil yang ada. Kalau ada 3 dapil, 3 kursi. Kalau ada kursi lebih, bisa 4 kursi... Syukur-syukur lagi bisa seperti 2009, enam kursi."
Untuk mencapai target tersebut, Demokrat bahkan sudah memulai penyusunan line-up calon legislatif (caleg) dari sekarang. "Oleh karanya, tadi saya sebutkan juga, line-up caleg bagi Demokrat sudah dimulai dari hari ini. Silahkan segera diusulkan siapa orang yang mampu untuk bisa meraih kursi para pemilu 2029," jelasnya.
Herman menyebut, fokus awal adalah mencari sosok kuat untuk mengisi dapil yang saat ini kosong. "Untuk sementara kita fokus di dapil yang nggak ada isinya. Karena yang ada isinya nanti kita konsultasi dengan incumbent di situ. Bagaimana supaya itu bisa bertahan. Dan bagaimana kalau bisa itu jadi 2 kursi. Tapi yang penting ini kan dapil 1, nggak ada isinya. Bagaimana kita cari orang supaya itu ada isinya," kata dia.
















