Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemprov Sulsel Percepat Operasional SPAM Mamminasata

1001074332.jpg
Sekda Sulsel Jufri Rahman menerima audiensi Kepala Balai PUPR Baskoro Elmiawan untuk membahas percepatan operasional SPAM Mamminasata, Jumat (15/8/2025). (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mempercepat pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata. Proyek strategis nasional ini dirancang untuk memastikan pasokan air bersih bagi warga di Makassar, Maros, Gowa, dan Takalar.

SPAM Mamminasata menggunakan air baku dari Bendungan Bili-Bili yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU). Saat ini, proyek ini memasuki tahap lanjutan berupa pembangunan jaringan distribusi utama dan sambungan rumah agar warga segera merasakan manfaatnya.

Sekretaris Daerah Sulsel, Jufri Rahman, telah menerima audiensi Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan Sulsel Kementerian PUPR, Baskoro Elmiawan, di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (15/8/2025). Pertemuan membahas percepatan pemanfaatan SPAM Mamminasata serta dukungan infrastruktur dari Pemprov Sulsel.

"Balai melaporkan progres-progres SPAM Mamminasata. Ini lagi menandatangani, perjanjian kerja sama provinsi, Kota Makassar, Maros, Gowa dan Takalar," kata Jufri.

1. Masih ada kendala pada kesepakatan operasional

1001074336.jpg
Sekda Sulsel Jufri Rahman. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Tahun 2025, Pemprov Sulsel mengalokasikan Rp75 miliar untuk membangun Jaringan Distribusi Utama (JDU) sepanjang 5 kilometer. Infrastruktur ini diharapkan memperlancar aliran air dari instalasi SPAM ke berbagai titik pelayanan di empat daerah tersebut.

Jufri kemudian menjelaskan sejumlah kendala teknis dan koordinasi yang masih dihadapi. Beberapa item perjanjian kerja sama, khususnya antara PDAM Makassar dan Gowa, masih dipertanyakan karena operasional di lapangan belum sepenuhnya sesuai kesepakatan. 

"Takalar dan Maros sudah setuju dengan persyaratan dalam perjanjian kerja sama tersebut. Tetapi Kota Makassar dan Gowa sampai saat ini tampaknya operasionalnya di lapangan belum sesuai dengan yang disepakati dalam perjanjian kerja sama tersebut," kata Jufri.

2. Kapasitas pompa belum optimal

Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Jufri Rahman. (IDN Times/Asrhawi Muin)
Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Jufri Rahman. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Menurut Jufri, kendala utama terkait kapasitas pompa, debit air, dan metode pembayaran antar daerah. Pompa SPAM Mamminasata memiliki kapasitas 3.000 liter per detik, namun jumlah yang digunakan oleh Makassar, Gowa, dan Takalar berada di bawah kapasitas itu. Kondisi ini memengaruhi masa pakai pompa dan efektivitas distribusi. 

"Kalau dikurangi dari kapasitas 3.000 itu, maka balai harus mengurangi kapasitas produksi di pompa dan itu akan mengurangi usia produksi pompa yang seharusnya 6 tahun, tinggal 1 tahun. Karena sama seperti mencekik pompa supaya jumlahnya tidak sampai 3.000 liter per detik," jelasnya.

3. Pemprov anggarkan Rp50 miliar untuk tahun 2027

ilustrasi anggaran (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi anggaran (IDN Times/Aditya Pratama)

Tahun depan, Pemprov Sulsel menganggarkan Rp50 miliar untuk pembangunan lanjutan, meski kebutuhan total diperkirakan mencapai Rp172 miliar. Jufri juga menekankan perlunya kajian ulang terhadap harga air Rp2.900 per meter kubik yang ditetapkan tahun 2021 agar sesuai kondisi saat ini.

"Kalau sekarang, mesti dikaji ulang. Jangan sampai harga itu tidak cocok lagi dengan tahun saat ini. Cara pembayarannya belum juga disepakati. Jadi, mereka sepakat dalam perhitungan debit air, tetapi cara pembayaran mereka belum sepakat," kata Jufri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us