Mensos Kunjungi Keluarga Penerima Beasiswa Sekolah Rakyat di Makassar

- Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, kunjungi keluarga Naila, penerima beasiswa Sekolah Rakyat di Makassar.
- Gus Ipul menekankan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menangani kemiskinan ekstrem.
- Gus Ipul prihatin dengan kondisi rumah Naila yang sangat terbatas dan akan direlokasi ke tempat yang lebih layak.
Makassar, IDN Times - Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, mengunjungi kediaman keluarga Naila, penerima beasiswa Sekolah Rakyat, di Jalan Pandang 4, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Kamis (8/5/2025). Kunjungan ini juga dihadiri oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, Camat, Lurah, serta jajaran Kemensos dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan tentang akses pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu, terutama mereka yang terhambat oleh faktor ekonomi. Dia menjelaskan program Sekolah Rakyat yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto bertujuan memberi kesempatan pendidikan kepada anak-anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah karena keterbatasan ekonomi.
"Presiden itu punya atensi, perhatian secara khusus kepada warga kita yang masih berada dalam situasi kekurangan. Tentu ini memerlukan strategi, kerja sama, gandeng tangan, baik dari kementerian lembaga di jakarta dengan pemerintah daerah baik itu provinsi maupun kota," kata Gus Ipul.
1. Penanganan kemiskinan harus dimulai dari menyamakan data

Gus Ipul juga menekankan perihal kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menangani masalah kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrem. Pemerintah harus bekerja bersama untuk memastikan setiap warga yang membutuhkan bantuan dapat merasakannya secara langsung dan tepat sasaran.
"Ini ada satu kerja bersama. Presiden telah membuat kebijakan, regulasi diawali dengan mari kita mulai dengan menggunakan data yang sama dulu mulai dari pusat sampai daerah, kementerian, lembaga, provinsi kabupaten kota, datanya sama dulu," katanya.
Setelah itu, program diintegrasikan. Dia mengatakan suatu progam tentu tidak bisa langsung beres sekaligus melainkan harus berkelanjutan. Hal ini juga sesuai arahan presiden yakni menangani masalah kemiskinan harus dilaksanakan terarah, terpadu dan berkelanjutan.
"Ini dulu, dimulai dari datanya yang sama. Kan kalau kita lihat kadang datanya A, di bawah B. Makanya ini datanya kita samakan, seperti yang kita lihat asli. Sama toh data yang kita punya dengan data di sini," kata Gus Ipul.
2. Janji memperbaiki kondisi warga miskin menjadi lebih layak

Dalam kunjungannya itu, Gus Ipul sempat masuk ke rumah keluarga Naila. Setelah meninjau kondisi rumah Naila, Gus Ipul menemukan bahwa rumah yang dihuni siswa tersebut berisi empat keluarga dengan fasilitas sangat terbatas.
"Jadi dalam rumah yang seperti itu ada 4 keluarga. Sementara tentu tempatnya sangat sempit. Belum didukung oleh sanitasi yang baik, dan semuanya ini menjadi salah satu dari perhatian kita," katanya.
Dia pun mengaku prihatin sehingga pihaknya bersama Pemkot Makassar akan menyiapkan relokasi ke tempat yang lebih layak. Warga sekitar tempat tinggal Naila dengan kondisi serupa juga akan direlokasi.
"Kita ingin mencari solusi bagaimana warga di sekitar rumah Naila ini untuk dicarikan solusi agar mendapat hunian yang lebih layak. Ini juga dapat atensinya dari Bapak Presiden," kata Gus Ipul.
3. Proses seleksi penerima manfaat berlangsung ketat agar tepat sasaran

Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam sambutannya menyatakan proses seleksi penerima manfaat Sekolah Rakyat diadakan dengan sangat ketat. Dia mengingatkan agar tidak ada manipulasi data terkait kondisi sosial ekonomi penerima bantuan.
"Ini betul-betul disurvei sesuai apa adanya karena Presiden RI melalui Kementerian Sosial. Anak-anak yang sekolah di Sekolah Rakyat ini benar-benar yang membutuhkan bantuan pemerintah," katanya.
Pemkot Makassar pun mendukung penuh program-program pemerintah pusat dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Terlebih lagi, jika pemberdayaan masyarakat itu termasuk dalam upaya mengurangi kemiskinan melalui intervensi sosial yang tepat sasaran.
"Bapak Menteri Sosial tentu akan memberikan perhatian yang lebih kepada masyarakat di Kota Makassar sama dengan daerah-daerah lainnya, kan diintervensi bagaimana kemiskinan ini dan akan berjalan yang namanya proses pemberdayaan," kata Munafri.