Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Makassar Pasang EWS di Tiga Sungai Rawan Banjir, Begini Cara Kerjanya

1001372947.jpg
Lokasi pemasangan EWS di Sungai Biring Je’ne, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Rabu (3/9/2025). (Dok. BPBD Makassar)

Makassar, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar telah menuntaskan pemasangan Early Warning System (EWS) di tiga sungai yang selama ini menjadi titik rawan banjir. Seluruh perangkat kini telah berfungsi dan terhubung dengan pusat data BPBD.

Kepala BPBD Kota Makassar, Muhammad Fadli, menjelaskan pemasangan EWS dimulai sejak September 2025. Pemasangan pun selesai  pada 22 November 2025. 

"Untuk EWS ini, kami sudah menyelesaikan pemasangan di tiga lokasi. Semuanya sekarang berfungsi. Kami juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan seluruh stakeholder terkait cara penggunaannya, sehingga komitmen untuk fokus pada sistem ini bisa berjalan baik," kata Fadli, saat diwawancarai IDN Times, Kamis (27/11/2025).

1. Sebagai deteksi dini banjir untuk mengurangi risiko

Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Tiga lokasi pemasangan mencakup Sungai Kajenjeng di Kecamatan Manggala, Sungai Biring Je’ne di Biringkanaya, dan Sungai Tallo di Tamalanrea. Ketiganya bermuara ke Sungai Tallo yang kerap menjadi jalur limpasan air saat hujan deras.

Fadli menjelaskan bahwa sistem tersebut menjadi bagian dari upaya deteksi dini di wilayah rawan. Langkah ini diharapkan membantu memperkecil risiko banjir yang mungkin terjadi.

"Salah satu upaya kami adalah deteksi dini. Dengan adanya sistem ini, potensi banjir bisa diprediksi atau diketahui lebih awal sehingga penyelamatan atau evakuasi dapat dilakukan dengan baik. Harapannya, risiko kerugian materi maupun korban jiwa bisa diminimalkan," katanya.

2. Warga sekitar sungai akan dapat notifikasi WA saat kondisi air meninggi

ilustrasi banjir. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
ilustrasi banjir. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

EWS bekerja melalui sensor yang memantau ketinggian air sungai secara real-time. Sistem ini menjadi penanda bagi warga ketika potensi banjir terdeteksi di wilayah sekitar.

Sistem akan mengirim notifikasi otomatis ke ponsel melalui WhatsApp ketika indikator mencapai level awas, siaga, atau darurat. Selain itu, alarm dan sirene akan berbunyi untuk memperingatkan warga sekitar. 

"Indikator ini akan memberikan sinyal kepada melalui handphone berupa WA bagaimana statusnya. Kemudian, mengeluarkan bunyi yang bisa didengarkan warga sekitar baik itu sirine maupun alarm," jelas Fadli.

3. Warga terima peringatan banjir secara real time

Ilustrasi banjir. IDN Times/Istimewa
Ilustrasi banjir. IDN Times/Istimewa

BPBD membentuk kelompok komunikasi berbasis WhatsApp di setiap wilayah pemasangan EWS. Melalui grup ini, warga mendapat penjelasan mengenai fungsi dan cara memanfaatkan perangkat peringatan dini tersebut.

"Kita membuat grup terutama untuk warga, kami beri edukasi bagaimana supaya mereka mengerti tentang fungsi dari ketiga EWS ini di daerah masing-masing," tuturnya.

Langkah ini menjadi bagian dari penguatan mitigasi berbasis teknologi di Kota Makassar. Upaya tersebut diharapkan membantu warga lebih siap menghadapi potensi banjir pada musim hujan.

"Orang sekitar dapat informasi dan semua stakeholder juga seperti BPBD, TNI-Polri, lewat WA, itu real time," kata Fadli.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Makassar Pasang EWS di Tiga Sungai Rawan Banjir, Begini Cara Kerjanya

27 Nov 2025, 19:12 WIBNews