BMKG: Sulsel Memasuki Puncak Musim Hujan Tapi Intensitasnya Menurun

Makassar,IDN Times - Sulawesi Selatan saat ini berada dalam fase normal musim hujan menurut pemantauan BMKG Wilayah IV Makassar. Curah hujan diperkirakan mencapai puncaknya pada Desember hingga Januari dengan periode musim hujan berlangsung dari November hingga Februari.
Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Bimo, menjelaskan bahwa musim hujan di Sulawesi Selatan sudah berlangsung. Namun, beberapa hari terakhir intensitas hujan menurun di sebagian wilayah, khususnya bagian selatan.
"Kondisi cuaca khususnya di wilayah Sulawesi Selatan bagian selatan ada sedikit penurunan tapi tidak ekstrem. Maksudnya bukan dalam kategori kering juga tapi dia turun intensitasnya," kata Bimo saat dihubungi IDN Times, Kamis (27/11/2025).
1. Kondisi cuaca dipengaruhi tiga siklon

Menurut Bimo, beberapa bibit siklon saat ini muncul di wilayah atas Indonesia. Fenomena ini menjadi penyebab berkurangnya uap air di wilayah Sulawesi Selatan sehingga intensitas hujan menurun.
"Jadi tiga siklon itu menarik uap air dari wilayah tengah Indonesia. Disedot uap airnya. Jadi, uap air yang ada di wilayah tengah Indonesia itu untuk saat ini jumlahnya sangat sedikit karena tertarik semua ketiga siklon yaitu Filipina, satu di Australia, satu lagi di Sumatera bagian utara," jelasnya.
2. Potensi hujan ringan di Sulsel diperkirakan hingga 2 Desember

Bimo menjelaskan potensi hujan ekstrem di Sulsel hingga 2 Desember cenderung menurun. Penurunan yang dimaksud yakni intensitas hujan yang lebih rendah dibandingkan biasanya.
"Kalau misalkan hujan pun, dia tidak selebat yang mungkin pernah atau dirasakan oleh warga Makassar, khususnya," katanya.
3. Curah hujan di Sulsel bervariasi

Secara kewilayahan, curah hujan di Sulawesi Selatan menunjukkan variasi yang berbeda-beda. Wilayah ini terbagi menjadi empat pola utama, yakni bagian timur, barat, utara, dan kepulauan.
Jika dibagi dalam empat wilayah besar, maka curah hujan di wilayah utara seperti Toraja dan Luwu Raya cenderung lebih tinggi dibanding wilayah lain. Wilayah-wilayah ini hampir setiap tahun mengalami hujan dengan intensitas yang cukup signifikan.
"Jadi, kalau di Luwu Raya dan Toraja, pengaruh tiga siklon tadi tidak sesignifikan di bagian selatan. Yang dampaknya terasa berkurang hanya wilayah selatan saja, mulai dari Barru, Wajo, Soppeng hingga ke Selayar," kata Bimo.


















