Asrama Sulsel di Bandung Memprihatinkan, Penghuni Patungan Bayar PBB

Makassar, IDN Times - Kondisi Asrama Mahasiswa Sulawesi Selatan di Bandung menjadi sorotan setelah keluhan para penghuni mencuat ke publik. Bangunan yang menjadi tempat tinggal mahasiswa asal Sulsel itu digambarkan berada dalam keadaan memprihatinkan dengan dinding berlubang, fasilitas rusak, dan bagian struktur yang disebut nyaris roboh.
Penghuni mengungkapkan mereka harus menanggung berbagai biaya operasional seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), listrik, hingga air. Beban itu dipikul bersama antara mahasiswa dan alumni melalui sistem patungan.
Video dan foto kondisi bangunan kini viral di media sosial. Dalam akun Instagram info_kejadian_makassar, terlihat kondisi bangunan yang berlumut dan berlubang di beberapa sisi.
"Ironisnya, tanggungan biaya seperti pajak tahunan, listrik, dan air justru dibebankan kepada mahasiswa dan alumni yang harus patungan demi tetap bisa tinggal dan belajar dengan layak," demikian keterangan dalam unggahan tersebut.
1. Pengajuan bantuan sejak 2023 belum juga direspons Pemprov

Unggahan itu juga menyebut pengajuan bantuan sudah disampaikan ke Pemerintah Provinsi Sulsel sejak 2023. Namun permintaan itu belum memperoleh respons hingga sekarang.
"Sejak tahun 2023, pengajuan bantuan telah dilakukan ke Pemerintah Provinsi Sulsel, namun hingga kini belum ada respon atau perhatian serius," lanjut keterangan unggahan tersebut.
Kondisi ini memicu keprihatinan di kalangan penghuni. Mahasiswa yang semestinya fokus belajar justru ikut memikul beban administratif dan perawatan gedung yang seharusnya ditangani Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Pemprov Sulsel sebut anggaran ada dan pembayaran PBB tetap berjalan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pun merespons sorotan tersebut. Plt Kepala Diskominfo-SP Sulsel, Andi Winarno Eka Putra menyampaikan persoalan itu bukan berasal dari ketiadaan anggaran, melainkan terkait penjadwalan arus kas pemerintah daerah.
"Penanganan asrama sebenarnya sudah masuk perencanaan. Namun pemeliharaan fisik dan pengawasan tertunda karena refocusing anggaran," kata Winarno dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/11/2025).
Dia memberi penjelasan terkait tunggakan PBB dan memastikan kewajiban itu tidak diabaikan. Dia menyampaikan anggaran pembayarannya sudah tersedia dan masih menyisakan ruang untuk diselesaikan.
"Untuk pembayaran PBB, anggarannya sudah ada sisa dibayarkan. Seluruh pajak diarahkan untuk menunjang kegiatan operasional sehari-hari melalui bagian tata usaha," jelas Winarno yang juga Kepala Badan Pendapatan Daerah Sulsel itu.
3. Pemprov jadwalkan renovasi asrama Sulsel Bandung pada 2026

Menurut Winarno, pembayaran baru dapat direalisasikan pada Triwulan IV 2025. Penempatan kas daerah membuat proses penyelesaian PBB dijadwalkan pada periode tersebut.
"Alokasinya sudah ada, hanya arus kasnya ditempatkan di Triwulan IV. Karena itu pembayarannya dilakukan sekarang," katanya.
Pemprov memastikan rencana renovasi Asrama Sulsel di Bandung telah masuk dalam anggaran 2026. Dua asrama lainnya di Yogyakarta dan Kendari ikut dijadwalkan dalam paket pemeliharaan senilai Rp2,2 miliar.
"Tahun depan renovasi akan kita laksanakan. Pemprov berkomitmen memastikan asrama kembali layak huni bagi mahasiswa Sulsel," katanya.


















