Makassar, IDN Times - Nurhadia tak pernah menyangka bakal mengidap penyakit mematikan. Perempuan berusia 52 tahun ini divonis mengidap kanker payudara pada 2006 silam. Sejak saat itu, hidupnya berubah. Rasa khawatir dan takut tentu saja ada. Namun itu tak membuat tekadnya surut untuk bisa kembali berada dalam kondisi terbaik.
Kepastian soal kanker itu diketahui setelah Nurhadia menjalani pemeriksaan di RS Awal Bros (kini bernama RS Primaya), Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dia dirujuk ke rumah sakit tersebut setelah lebih dulu memeriksakan diri di faskes lantaran merasakan ada benjolan di payudaranya.
Dia sebenarnya sadar dengan kemunculan benjolan di payudaranya. Namun dia sempat mengabaikannya karena tidak merasakan sakit.
"Waktu pertama kali kena ada memang benjolan. Tidak ada luka tapi saya biarkan saja karena pikirnya tidak menggangu karena tidak sakit. Karena saya biarkan, lama-lama sakit. Pas diperiksa, ternyata sudah ganas dan langsung diminta untuk kemo," kata Nurhadia saat berbincang dengan IDN Times di kediamannya, Jumat (11/10/2024).
Meski tidak merasakan sakit, namun Nurhadia merasa benjolan itu terus bertumbuh. Awalnya hanya benjolan kecil sebesar biji jagung. Karena dibiarkan, akhirnya membesar seperti kelereng, lama-lama membesar lagi seperti bakso hingga akhirnya menjadi sebesar mangga.
"Sebenarnya yang seperti itu tidak boleh dibiarkan. Pokoknya kalau ada benjolan begitu, harus segera diperiksakan," ucapnya mengingatkan.
