Keberlanjutan Jadi Daya Tarik Pariwisata Masa Depan

Makassar, IDN Times - Tema keberlanjutan atau sustainibility menjadi daya tarik bagi bidang pariwisata di masa depan. Hal itu akan jadi tema besar Asia Pacific Tourism, Hospitality Summit & Investment ke-2, yang digelar Enhaiier Corporation di Bali, 30-31 Januari 2024.
Dengan topik utama Nextgen Tourism, acara yang dibuka Kementerian Pariwisata akan meliputi konferensi, eksebisi, table top, dan penghargaan. Kegiatan ini jadi kesempatan bagi praktisi industri pariwisata dan perhotelan untuk menjalin kemitraan dan jaringan satu sama lain. Tujuannya untuk mendorong inovasi, mengakui keunggulan, dan mempromosikan kolaborasi dalam sektor pariwisata, perhotelan, dan branding digital di seluruh kawasan Asia-Pasific dan Tata Kelola Lingkungan Sosial (ESG) dalam pariwisata yang sukses dan berkelanjutan.
"Fokusnya pada sustainibility. Ini yang jadi tren di bidang pariwisata saat ini," kata Presiden Direktur Enhaiier Corporation Irmansjah Madewa, dalam keterangannya pada kegiatan Road To Asia Pacific Tourism, Hospitality Summit & Investment, di Makassar, Kamis (24/10/2024).
"Tema utama kami Nextgen Tourism, bagaimana generasi ke depan, seperti apa melakukan pariwisata," dia menambahkan.
Irmansjah mengungkapkan, acara ini penting bagi para profesional yang berkomitmen untuk memajukan bidang pariwisata, perhotelan, dan branding digital. Pihaknya memadukan pendidikan dan networking di salah satu destinasi utama dunia, Bali.
Acara ini akan menyelenggarakan penghargaan bergengsi kepada beberapa pelaku usaha yang memiliki kontribusi luar biasa dalam industri-industri ini, disertai dengan beberapa pembicara dari para ahli terkemuka yang akan berbagi wawasan tentang tren saat ini dan arah masa depan.
Lokakarya interaktif dan diskusi panel akan mengeksplorasi topik-topik penting seperti pariwisata berkelanjutan, transformasi digital, dan peningkatan pengalaman pelanggan, sehingga memberikan peserta pengetahuan dan strategi yang dapat ditindaklanjuti. Kegiatan ini juga menawarkan peluang jaringan yang luas, membina hubungan di antara beragam kelompok profesional dari seluruh kawasan, dan menciptakan komunitas dinamis untuk membentuk masa depan sektor-sektor penting ini.
Untuk melengkapi kegiatan, akan ada table top yang dihadiri oleh seller dari beberapa hotel di Indonesia dengan buyer potensial yang berada di wilayah Bali dan sekitarnya. Selain itu acara ini juga memberikan apresiasi terhadap pihak-pihak yang aktif dalam membawa industri pariwisara secara keseluruhanmenuju masa depan yang lebih maju terutama dalam bidang digitalisasi.
"Kenapa Bali dua kali jadi tuan rumah, (alasan pertama) market. Untuk sustainibility, di Bali sudah banyak yang jadi contoh. Banyak yang bergerak di bidang itu, jadi daya tarik," ucap Irmansjah.
Adapun Makassar jadi salah satu kota road show selain Jakarta dan Surabaya. Dia mengatakan ibu kota Sulsel sekaligus hub Kawasan Indonesia Timur punya potensi yang bisa dikembangkan untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan.
"Potensinya sangat tinggi, (pegiat pariwisata) bisa mengimplementasikan apa yang kita diskusikan. Karena di Bali akan lebih banyak narasumber," ujarnya.