Makassar, IDN Times - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Perjuangan Pemuda dan Mahasiswa (KPPM) menggelar unjuk rasa di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (16/6/2021) petang.
Demonstrasi digelar sebagai respons atas kebijakan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim yang menunda pelaksanaan kuliah tatap muka.
"Kami menuntut agar Menteri Pendidikan mewujudkan kuliah offline (tatap muka) lagi," kata Koordinator KPPM Misbahul Khair saat ditemui di sela unjuk rasa.
Misbahul menilai, kuliah online yang selama ini diterapkan sangat tidak efektif. Setiap mata kuliah yang semestinya bisa diterima mahasiswa dengan baik, justru tidak berjalan maksimal saat dilaksanakan virtual.
Belum lagi menurut Misbahul, penerapan sistem kuliah online terkesan tidak merata di semua wilayah di Indonesia, termasuk di Sulsel. "Kalau mahasiswa yang tinggal di gunung bagaimana? Itu pasti susah. Itu kendala yang kami temui," ujarya.
Masalah lain yang cenderung dirasakan mahasiswa saat kuliah daring, lanjut Misbahul, adalah rasa jenuh dan bosan. Akibatnya, mahasiswa tidak mencermati dengan baik materi kuliah yang diikuti. "Apalagi kita dituntut untuk menyelesaikan semuanya," tegasnya.
Isu lain yang digaungkan demonstran yaitu, biaya kuliah yang dianggap semakin memberatkan mahasiswa. Karenanya, mereka menuntut Menteri Pendidikan segera mewujudkan sistem pendidikan gratis, demokratisasi kampus, dan menghentikan komersialisasi pendidikan.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa berorasi secara bergantian. Mereka juga membentangkan spanduk tanda penolakan mereka pada sistem pendidikan yang semuanya dilaksanakan secara online.
Di sela aksi, mahasiswa sempat terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi aksi. Petugas berupaya memberikan ruang untuk kendaraan yang melintas. Beberapa saat kemudian, mahasiswa membubarkan diri.