Dua Korban Ditemukan Tewas dalam Liang Tambang Emas di Sulawesi Utara
- Dua penambang yang terjebak di tambang emas rakyat berhasil dievakuasi, namun ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
- Pemilik tambang, ML, ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Minut dengan sejumlah barang bukti disita.
- Peristiwa terjadi karena hujan deras yang menyebabkan air meluap dan membanjiri lubang tambang, menewaskan 3 pekerja.
Manado, IDN Times – Dua dari 3 orang yang terjebak di liang tambang emas rakyat Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, berhasil dievakuasi Basarnas Manado, Senin (9/12/2024). Keduanya juga ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, sama seperti korban sebelumnya bernama Ofke Watulingas (44).
Dua penambang yang baru ditemukan hari ini adalah Taufiq Popalo (26), warga Dusun II Desa Tanoyan Selatan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, dan Edwin Kawengian (38), warga Dusun III Desa Atoga Timur, Kecamatan Motongkad, Bolmong. Dengan ini, 3 penambang dinyatakan meninggal dunia.
"Dua korban sudah ditemukan hari, dalam kondisi meninggal dunia juga," ucap ujar Humas Basarnas Manado, Nuriadin Gumelang.
1.Pemilik tambang jadi tersangka
Selain itu, Polres Minut menetapkan pemilik tambang, ML, sebagai tersangka. Sejumlah barang bukti juga disita seperti sepatu boots, senter, palu, hingga karung.
“Penetapan tersangka (ML) sudah hari ini,” kata Kasat Reskrim Polres Minut, AKP Ferdian Martadinata.
Rencananya, pemilik lahan tambang juga akan dipanggil Polres Minut. Namun, kepolisian masih belum merinci jadwalnya.
2.Polda Sulut minta penambang kooperatif
Dirreksrimum Polda Sulut, Kombes Pol Amri Siahaan, mengunjungi TKP hari ini. Didampingi Wakapolres Minut, Kompol Arie Prakoso, dan Ferdian, Amri melihat TKP sudah dipasang garis polisi.
Para penambang juga dimintai keterangan oleh para penyidik. Ia pun meminta para penambang aktif selama penyelidikan.
“Saya minta kooperatif untuk memudahkan pemeriksaan,” sambungnya.
3.Terjebak hujan
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (6/12/2024) sekitar pukul 16.00 WITA. Enam penambang termasuk para korban sudah berada di lubang sejak pagi.
Posisinya, 3 orang berada jauh di dalam lubang sedangkan 3 lainnya lebih dekat dengan pintu masuk. Tiba-tiba, hujan deras turun yang menyebabkan air meluap dari lubang tambang tersebut.
Air yang mengalir dalam lubang tambang tersebut diduga berasal dari lubang lain yang masih satu jalur. “Sorenya itu tiba-tiba hujan deras menyebabkan air meluap dan membanjiri lubang tambang. Akibatnya, 3 pekerja terjebak dalam lubang yang diperkirakan memiliki kedalaman 40 meter,” tambah Nuriadin.
