Bertahun-tahun, Sekolah SMA di Makassar Ini Jadi Langganan Banjir

Menurut Ratna, banjir kali ini terjadi sejak Jumat pagi kemarin. Seluruh siswa-siswi sekolah terpaksa dipulangkan karena aktivitas belajar mengajar tidak memungkinkan dilanjutkan.

Meski hanya terdapat tiga ruang kelas yang terdampak parah karena banjir. Namun, kata Ratna, pihak sekolah tetap memutuskan untuk menghentikan proses belajar mengajar dan memulangkan seluruh pelajar.

Saat ditinjau langsung di lokasi, ruang kelas yang terdampak parah banjir, bangunannya berbeda dengan bangunan ruang kelas lainnya. Ruangan itu, letaknya sedikit lebih rendah atau tidak sejajar dengan ruangan lainnya.

Di depan dan belakang ruangan, terhampar timbunan tanah. Oleh pihak sekolah, timbunan itu dikabarkan bakal digunakan untuk merombak bangunan ruangan tersebut.

Air yang masuk pada Jumat kemarin, menggenangi bangku, meja hingga rak buku-buku pelajar siswa-siswi. "Ini makanya bangku-bangkunya sama meja kita susun semua supaya tidak terlalu kena air kalau masuk lagi airnya," ujar Ratna.

Ratna menjelaskan, banjir di sekolahnya terjadi setiap kali Makassar memasuki musim hujan. Dua tahun lalu, tepatnya 2018, air yang masuk ke dalam sekolah bahkan mencapai pinggang orang dewasa.

Air surut ketika hujan juga perlahan berhenti. Pihak sekolah, katanya, telah berupaya untuk berkoordinasi dengan jajaran Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk mencari solusi agar banjir di kemudian hari tidak lagi terjadi.

"Untung sedikit-sedikit ini sudah mulai ada perubahan. Mungkin karena sudah diperbaiki sedikit makanya air kalau hujan keras tidak terlalu tinggi. Tapi tetap masuk di dalam ruangan," ujar Ratna yang juga bertugas sebagai petugas perpustakaan SMA 19 Makassar.