Bentrok Pilkada Puncak Jaya: 12 Orang Tewas, Ratusan Rumah Dibakar

Puncak Jaya, IDN Times – Bentrok antar pendukung pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, telah meninggalkan duka yang mendalam.
Dari awal peristiwa bentrok, sejak 27 November 2024 hingga 4 April 2025, tercatat belasan nyawa melayang, puluhan orang luka-luka, dan ratusan rumah hangus dilahap api.
Hal itu disampaikan Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, dalam siaran pers yang diterbitkan pada Selasa (8/4/2025).
"Bentrokan terjadi antara massa pendukung Paslon 01 dan Paslon 02. Dari hasil pendataan Puskesmas Mulia, korban meninggal dunia sebanyak 12 orang. 8 di antaranya berasal dari kubu Paslon 01," ujar Yusuf.
"Selain itu, sebanyak 91 orang mengalami luka-luka yang mayoritas akibat terkena panah. Kerugian material juga sangat signifikan, dengan total 201 bangunan terbakar," imbuhnya.
Satu korban ditembak KKB

Selanjutnya, kata Yusuf, terdapat salah satu korban yang meninggal dunia akibat terkena tembakan senjata api oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang memanfaatkan situasi politik di tengah pelaksanaan Pilkada.
Sementara itu, 700-an warga masyarakat pun telah meninggalkan rumahnya dan mengamankan diri ke Polres Puncak Jaya dan Sekolah Alkitab.
"Satgas Ops Damai Cartenz telah melakukan upaya memberikan makanan dan pelayanan kesehatan kepada 700 warga yang mengamankan diri," kata Yusuf.
Satgas Ops Damai Cartenz klaim ungkap pemasok senjata KKB

Perlu diketahui, sebelumnya Satgas Ops Damai Cartenz telah berhasil membongkar jaringan pemasok senjata api dan amunisi untuk KKB di Puncak Jaya. Jaringan ini beroperasi lintas provinsi.
"Dengan keberhasilan tersebut, kami dapat meredam kerugian yang lebih besar. Apabila pemasokan senjata api tersebut tidak terungkap, ada kemungkinan jumlah korban akan lebih banyak," tuturnya.
"Kami mengajak masyarakat untuk menahan diri dan mempercayakan penanganan sepenuhnya kepada aparat. Jangan sebarkan hoaks atau informasi yang belum terverifikasi. Kami jamin aparat akan bertindak profesional dan tuntas dalam mengusut kasus ini," pungkasnya.