Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wamenparekraf Dorong Makassar Jadi Kota Gastronomi

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, berbincang bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat mengunjungi Makassar Creative Hub di Anjungan Pantai Losari, Rabu (24/9/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, berbincang bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat mengunjungi Makassar Creative Hub di Anjungan Pantai Losari, Rabu (24/9/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Intinya sih...
  • Makassar punya modal kuat jadi kota gastronomi
  • Makassar bisa jadi pusat gastronomi Indonesia Timur
  • Gastronomi bisa dikembangkan dengan pola perjalanan wisatawan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, mengunjungi Makassar Creative Hub di Anjungan Pantai Losari, Rabu (24/9/2025). Dia menilai, Makassar memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai kota gastronomi, meski selama ini lebih dikenal sebatas kuliner.

Menurut Ni Luh, kota lain seperti Padang, Manado, Yogyakarta, hingga Ubud di Bali sudah lebih dulu menjadi rujukan wisata gastronomi. Padahal, Makassar yang telah lama populer dengan coto, konro, dan ragam makanan khas lainnya memiliki peluang besar untuk tampil di level yang sama.

"Makassar terkenal kulinernya tapi belum jadi top on mind, belum jadi gastronomi. Malah Manado di Sulawesi. Ini ada satu segmen yang Pak Wali bisa jadikan konsen," kata Ni Luh, saat berbincang dengan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.

1. Makassar punya modal kuat jadi kota gastronomi

IMG_20250924_160442.jpg
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, berbincang bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat mengunjungi Makassar Creative Hub di Anjungan Pantai Losari, Rabu (24/9/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Ni Luh menyebut pengembangan pariwisata saat ini diarahkan pada tiga sektor utama, yakni wellness, bahari, dan gastronomi. Makassar dinilainya sudah memiliki modal kuat, tinggal memperluas pengembangan nilai tambah kulinernya agar bisa dipasarkan sebagai pengalaman wisata. 

"Misal, Coto Makassar jangan hanya dilihat sebagai kuliner. Saya kebayang kalo Coto Makassar dikemas sebagai pengalaman gastronomi dengan cerita sejarahnya. Storytelling ini yang bisa menambah daya tarik wisatawan. Ada ceritanya, bukan sekadar daging dipotong-potong," katanya. 

Kota gastronomi adalah sebutan bagi kota yang tidak hanya dikenal karena kulinernya, tetapi juga mampu menghadirkan pengalaman menyeluruh tentang makanan kepada wisatawan. Kota gastronomi yakni sebuah kota yang telah berhasil mengangkat nilai budaya, sejarah, dan ekonomi melalui kekayaan kulinernya.

2. Makassar bisa jadi pusat gastronomi Indonesia Timur

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, berbincang bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat mengunjungi Makassar Creative Hub di Anjungan Pantai Losari, Rabu (24/9/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, berbincang bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat mengunjungi Makassar Creative Hub di Anjungan Pantai Losari, Rabu (24/9/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Ni Luh berharap agar Makassar dapat berkembang menjadi Kota Gastronomi. Jika Jakarta dikenal sebagai pusat hub Indonesia, maka Makassar diarahkan menjadi pusat hub kawasan timur.

Gastronomi, kata Ni Luh, kini masuk dalam program prioritas Kementerian Pariwisata. Sepanjang tahun ini, fokus diarahkan pada upaya mendorong pertumbuhan industri gastronomi di Indonesia.

"Nah, untuk itu Makassar ini kan sudah punya modal karena sudah terkenal dengan kulinernya," kata Ni Luh.

3. Gastronomi bisa dikembangkan dengan pola perjalanan wisatawan

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, berbincang bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat mengunjungi Makassar Creative Hub di Anjungan Pantai Losari, Rabu (24/9/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, berbincang bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat mengunjungi Makassar Creative Hub di Anjungan Pantai Losari, Rabu (24/9/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Ni Luh mengatakan potensi kuliner Makassar hanya perlu dikembangkan menjadi pengalaman gastronomi yang bisa ditawarkan kepada wisatawan agar nilai jualnya meningkat. Untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan pembahasan bersama antara pemerintah pusat dan Pemerintah Kota Makassar.

Hal-hal yang akan diarahkan ke pengembangan gastronomi perlu dibahas lebih lanjut. Pemerintah pusat akan memberi pendampingan, mulai dari proses pengembangan hingga promosi.

"Nanti termasuk juga yang paling penting adalah menciptakan travel pattern-nya atau pola perjalanannya di Makassar bagi wisatawan, nanti akan seperti apa dalam gastronomi, gitu," kata Ni Luh.

4. Munafri sebut Makassar sudah punya embrio pariwisata

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, berbincang dengan Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, saat mengunjungi Makassar Creative Hub di Anjungan Pantai Losari, Rabu (24/9/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, berbincang dengan Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, saat mengunjungi Makassar Creative Hub di Anjungan Pantai Losari, Rabu (24/9/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyatakan siap menindaklanjuti arahan dari Kemenpar. Dia menilai Makassar sudah memiliki embrio pariwisata yang tinggal dikembangkan agar selaras dengan program nasional.

"Kita tahu Makassar sudah punya embrionya, tinggal dikembangkan sehingga kita berharap program yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Makassar bisa sinergi dengan apa yang diinginkan oleh Kementerian Pariwisata," kata Munafri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Wamenparekraf Dorong Makassar Jadi Kota Gastronomi

24 Sep 2025, 18:16 WIBNews