Wakil Rektor UIN Makassar Dilapor Polisi terkait Dugaan Penganiayaan

15 Sep 2022, 17:29 WIB

Kantor Polrestabes Makassar di Jalan Jend. Ahmad Yani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. IDN Times/Dahrul Amri

Makassar, IDN Times - Wakil Rektor (WR) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof Wahyuddin Naro dilaporkan ke Polrestabes Makassar terkait dugaan kasus penganiayaan.

"Memang benar, ada laporannya diterima tim penyidik terkait yang bersangkutan itu (Prof Wahyuddin)," ujar Kepala Seksi (Kasi) Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando Karua Sambolangi saat dikonfirmasi IDN Times Sulsel, Kamis (15/9/2022).

Dugaan kasus penganiayaan ini terjadi pada Selasa (13/9/2022) lalu. Korbannya yaitu salah satu orangtua murid sekolah dasar (SD) yang lokasi sekolahnya tidak jauh dari rumah Wakil Rektor UIN di Jalan Sultan Alauddin II, kompleks BPD Kota Makassar.

1. Wahyuddin dilapor menampar korban

Ilustrasi ancaman. (IDN Times/Mardya Shakti)

Kasus dugaan penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 07.30 Wita. Saat itu korban sementara mengantar anaknya. Tiba-tiba korban dihampiri terlapor dan diduga kuat ada terjadi cek-cok lalu korban ditampar.

"Laporannya dia (Wahyuddin) menampar korbannya, diduga ada salah paham. Ada laporannya dan sudah sementara diproses penyidik (Reserse Kriminal)," jelas Lando.

Polisi enggan membeberkan kronologis terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan Prof Wahyuddin. Tapi disebutkan, korban ditampar hingga kacamatanya patah.

2. Polisi: tidak ada hubungan dengan kampus

Kepala Seksi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando saat diwawancarai wartawan, Jumat (10/6/2022). Dahrul Amri/IDN Times Sulsel

Lando menekankan, laporan terhadap WR UIN Alauddin Makassar, Prof Wahyuddin ini tidak ada hubungannya dengan pekerjaan di kampus.

"Kasusnya ini tidak ada hubungan ke sana, bukan dalam proses belajar mengajar di kampus, jadi harus dibedakan. Jadi saya bisa jelaskan soal itu (laporan) tapi tetap proses masih penyelidikan," ujar Lando.

3. Saksi: istri ribut, suami memukul

unplash

Sementara itu, menurut saksi berinisial RS yang juga rekan korban mengaku, awal mulanya terjadi penamparan korban, saat dia dan korban berusaha menenangkan istri dari terlapor yang sementara ribut di lokasi.

"Tidak lama terlapor (Prof Wahyuddin) itu datang (ke lokasi sekolah) dan langsung memukul temanku (korban), kacamatanya patah dan pelipisnya berdarah, jadi kasus ini kita lapor," kata RS kepada wartawan.

"Sebenarnya saya tidak tahu pasti alasan dia (Wahyuddin) memukul, infonya karena keluarga terlapor merasa terganggu, soal apa itu saya tidak tahu," lanjut saksi RS.