PT Pertamina Patra Niaga Ungkap Penyebab Antrean Panjang SPBU Makassar

- Penyebab antrean panjang di SPBU adalah penggunaan barcode My Pertamina yang masih dalam tahap penyesuaian.
- Peningkatan konsumsi BBM sekitar 28 persen dari bulan September, disebabkan oleh panic buying dan keterlambatan distribusi akibat longsor dan perbaikan jalan.
- Pertamina menambah armada mobil tangki untuk normalisasi distribusi BBM dan berharap tidak terjadi antrian atau panic buying lagi.
Makassar, IDN Times - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi meninjau salah satu SPBU di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), untuk memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi aman untuk kebetuhan masyarakat. Dari pantauan itu diketahui penyebab antrean panjang di sejumlah SPBU.
Turut hadir dalam peninjaun yakni Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Aziz dan Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Eka Prasetya.
SPBU Ratulangi, Jalan Dr Ratulangi, Kecamatan Mariso, dipilih sebagai lokasi peninjauan pada Jumat (18/10/2024) pagi sekitar pukul 09.30 Wita.
1. Pertamina minta masyarakat tidak panic buying

Manager Communication, Relation dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan BBM bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
"Masyarakat jangan khawatir, pertamina selalu memberikan ekstra pelayanan terbaik diantaranya membuka layanan di Integrated Terminal Makassar (ITM) Fuel Terminal Palopo dalam kondisi yang aman. 24 jam," kata Fahrougi kepada awak media, usai peninjauan SPBU, Jumat.
Total stok untuk ketiga depot BBM tersebut, lanjutnya, untuk jenis Gasoline yakni Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo sebanyak 30 ribu KL, untuk jenis Gasoil yakni Solar, Dexlite dan Pertadex sebanyak 13 ribu KL, kondisi stok dalam kondisi yang aman.
Fahrougi juga menampik terkait soal isu BBM subsidi jenis solar dan pertalite kosong di lapangan. Menurutnya antrean yang terjadi di sejumlah SPBU itu karena masyarakat masih tahap penyesuaian dalam menggunaan barcode My Pertamina untuk mengisi BBM di SPBU.
"Ini akibat animo masyarakat yang terlihat buru-buru melakukan pembelian (BBM) ketika sedang dilakukan sosioalisasi pendaftran QR code. Jadi ada semacam terburu-buru, di mana masyarakat ingin membeli dan sempat terjadi panic buying," bebernya.
2. Longsor salah satu penyebab pendistribusian terlambat

Namun, ia mengakui di dua minggu terakhir yakni di awal Oktober memang terjadi peningkatan konsumsi BBM. Untuk Pertamax ada peningkatan atau kenaikan dibanding bulan September yakni sekitar 28 persen dari konsumsi normal.
Dia juga menyebut, salah satu penyebab pendistribusian BBM terlambat ke SPBU akibat adanya perbaikan jalan yang menyebabkan armada mobil tangki pertamina terlambat kembali ke depo.
"Selain itu, kendala di lapangan sempat ada kejadian longsor di Jalur Tompo Ladang di Camba serta perbaikan jalan antara jalur Maros dan Bone yang sedikit menyebabkan penyesuaian waktu mobil tangki untuk kembali ke depot untuk melayani kebutuhan lembaga penyalur di SPBU," ungkapnya.
3. Pertamina tambah jumlah armada

Sales Area Manager Retail Sulselbar Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Rainier Axel Siegfried Parlindungan Gultom mengaku menambah jumlah armada mobil tangki untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Stok di SPBU kami terus berupaya salah salah satunya nambah armada mobil tangki, tingkatkan operasional untuk menormalisasi semua kebetuhan masyarakat. Diharapkan pola pembelian tidak ada yang berlebihan sehingga semua bisa terlayani dengan baik," ucapnya.
Reiner pun berharap minggu ini pendistribusian BBM ke SPBU bisa ke kembali normal sehingga tidak terjadi lagi antrian ataupun panic buying.
"Mudah-mudahan di weekend ini kita maksimalkan semuanya dan juga kita komunikasi dengan pemerintah untuk jalur-jalur yang sedang ada perbaikan mobil- mobil tangki kami bisa kawal atau diprioritaskan," pintanya.
Sementara itu, Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis menyampaikan bahwa pertamina berkomitmen untuk memastikan stok BBM dalam kondisi aman.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pertamina, dan Insyallah kita lihat hari ini dan selanjutnya kondisi kekosongan produk BBM di beberapa SPBU segera teratasi," ujarnya.