Kemendikdasmen Masih Kaji Rencana Bahasa Portugis Masuk Kurikulum
- Bahasa Portugis punya nilai historis di Indonesia
- Masih terkendala tenaga pengajar
- Kemendikdasmen tindaklanjuti arahan Presiden Prabowo
Makassar, IDN Times - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) masih mengkaji kemungkinan Bahasa Portugis masuk dalam kurikulum sekolah. Bahasa tersebut dipertimbangkan menjadi mata pelajaran pilihan atau wajib, tergantung hasil kajian yang masih berlangsung.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menjelaskan, saat ini sudah ada kurikulum yang mencakup bahasa asing. Untuk Bahasa Portugis, pihaknya sedang mengkajinya karena setiap opsi memiliki konsekuensinya.
"Pak Menteri sudah menyampaikan ke media, ya. sedang dibahas, sedang dikaji dan kita dengar juga pendapat dari Komisi X," kata Fajar di Makassar, Selasa (4/11/2025).
1. Bahasa Portugis punya nilai historis di Indonesia
Menurut Fajar, Bahasa Portugis memiliki nilai historis yang kuat di Indonesia. Selain itu, bahasa ini juga penting secara kultural, khususnya di wilayah timur seperti Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Beberapa daerah kita punya hubungan historis dengan Portugis. NTT misalnya, terutama daerah Indonesia Timur yang mungkin secara kultur itu dekat bahkan banyak sekali serapan bahasa Portugis yang masuk ke dalam bahasa Indonesia," katanya.
Sebagai informasi, Bahasa Portugis memiliki nilai historis di Indonesia karena beberapa wilayah di Indonesia pernah menjalin kontak langsung dengan bangsa Portugis sejak abad ke-16. Saat itu, Portugis menjajah dan berdagang di beberapa daerah, terutama di Timor, Maluku, dan wilayah Indonesia Timur lainnya.
Kontak ini menghasilkan pengaruh budaya dan bahasa yang cukup signifikan, termasuk masuknya banyak kata serapan Portugis ke dalam bahasa lokal dan bahasa Indonesia. Contohnya kata-kata seperti meja (mesa), jendela (janela), garpu (garfo), dan mentega (manteiga).
2. Masih terkendala tenaga pengajar
Fajar menjelaskan pihaknya juga masih mengevaluasi kesiapan sumber daya manusia terkait pengajaran Bahasa Portugis. Penilaian ini menjadi dasar sebelum menentukan apakah bahasa tersebut akan diterapkan sebagai mata pelajaran pilihan atau wajib.
Jumlah tenaga pengajar khusus Bahasa Portugis di Indonesia saat ini sangat terbatas. Kondisi ini membuat penyelenggaraan pembelajaran Bahasa Portugis di sekolah tentu menghadapi tantangan tersendiri.
"Itu sedang kami kaji karena kita juga akan pertimbangkan soal ketersediaan SDM-nya, gurunya juga. Karena setahu saya tidak banyak kampus di Indonesia yang mengajarkan pendidikan bahasa Portugis," jelasnya.
3. Kemendikdasmen tindaklanjuti arahan Presiden Prabowo
Fajar memastikan rencana pembahasan Bahasa Portugis telah dibahas dalam rapat internal Kemendikdasmen. Pembahasan tersebut merupakan bagian dari tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat kurikulum bahasa asing di sekolah.
"Nah ini sedang kita akan lihat bagaimana, tapi intinya atensi Bapak Presiden, sudah kami follow up di rapat internal untuk kita lihat mana formula-formula yang akan kami lakukan," kata Fajar.
Pembahasan ini muncul karena Presiden Prabowo Subianto menginginkan Bahasa Portugis menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah Indonesia. Keinginan tersebut disampaikan saat jamuan kenegaraan bersama Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Negara, Jakarta, pekan lalu.
