Pemkot Makassar Ungkap Alasan Korbankan RTH Bangun MPP di Taman Macan

Hajar menjelaskan, Taman Macan memang merupakan aset milik Pemerintah Kota Makassar. Di sisi lain, sangat sulit mencari lahan bersertifikat di tengah kota untuk lokasi pembangunan. 

"Terus yang kita bangun di Taman Macan kan bukan tamannya tapi di bagian utaranya yang bekas kantor lurah, sama ada pengerasan tempat orang bersenam di situ. Itu yang kita bangun," kata Hajar.

Dia mengakui pembangunan MPP ini berimbas kepada penebangan pohon-pohon di Taman Macan. Hal ini memang disayangkan mengingat Taman Macan merupakan salah satu ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Makassar yang jumlahnya sedikit.

"Ada beberapa pohon memang yang mau tidak mau harus ditebang. Ada karena umur, ada yang mengganggu tapi lebih banyak kita pindahkan. Kita potong tapi direstitusi, kita ganti dengan 7.900 lebih bibit," katanya.

Alasan selanjutnya yaitu pertimbangan akses. Lokasi Taman Macan yang terletak di Jalan Sultan Hasanuddin dianggap strategis untuk MPP. Terlebih lagi, lokasinya bersebelahan dengan gedung Balai Kota Makassar.

"Orang pasti tahu tempatnya. Memudahkan masyarakat karena transportasi lewat di situ. Kantor wali kota dekat, kantor pos dekat. Aksesnya masyarakat mengakses itu sangat mudah," kata Hajar.

Akses lain yang dimaksud yaitu akses menuju rooftop. Bangunan MPP nantinya akan disediakan roofop berkonsep hijau yang bisa diakses masyarakat.

"Masyarakat bisa nikmati itu yang di atas lantau 8 untuk umum. Tadinya orang senang-senang bisa di atas. Dari Taman Macan orang bisa lihat sunset," kata Hajar.

Alasan ketiga yaitu pertimbangan asri. Hajar menyebutkan bahwa MPP tetap dibangun dengan konsep hijau. Bangunan ini akan dilengkapi taman.

Taman itu bisa digunakan sebagai ruang tunggu bagi pengunjung. Ketika warga datang, mereka akan langsung disambut dengan taman hijau. Tidak semua pohon yang ada di Taman Macan ditebang. 

"Ini akan menjadi gedung pemerintah pertama di Indonesia Timur yang green building. Ramah lingkungan," kata Hajar.