Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Niqab Squad Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Memutuskan untuk mengenakan cadar atau niqab bukanlah suatu perkara mudah, apalagi bagi muslimah yang menetap di daerah dengan masyarakat multikultural. Perasaan terasing dan kerap dipandang sinis oleh masyarakat menjadi hal yang sering dirasakan muslimah bercadar.

Hal itu diucapkan oleh Ketua Niqab Squad Makassar Husniah Basir saat menuturkan soal tantangan yang sering dihadapi perempuan muslim kala memutuskan mengenakan cadar.

"Ada beberapa akhwat berniqab tapi kayak merasa terasingkan, dikucilkan di masyarakat, merasa aneh dilihat," kata Husniah yang ditemui IDN Times di Masjid Babul Alfiah Jalan Wijaya Kusuma No 1 Makassar, Selasa (26/11). 

1. Tantangan terberat datang dari keluarga

IDN Times/Asrhawi Muin

Keberadaan pengguna niqab atau cadar masih ditolak oleh sebagian masyarakat karena stigma yang melekat sebagai kelompok ekstremis. Pemakai cadar juga dianggap berlebihan dalam menjalankan ajaran agama Islam.

Namun, tantangan terberat bagi pemakai cadar justru datang dari orang terdekat, yakni keluarga. Menurut Husniah, di saat seorang muslimah memutuskan mengenakan cadar, tak jarang keluarga jadi pihak pertama yang menentang.

"Paling besar (tantangan) itu kalau (menggunakan) cadar adalah keluarga. Rata-rata yang saya tanya, dari keluarganya. Akhwatnya mau sekali bercadar tapi keluarganya, khususnya orangtua masih membatasi," kata Husniah.

2. Perasaan dilema kerap menghinggapi

Editorial Team

Tonton lebih seru di