Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Musra II di Makassar, Pengamat: Jangan Wacanakan Jokowi Tiga Periode

Presiden Joko Widodo bersiap memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Makassar, IDN Times - Kelompok relawan Joko Widodo atau Jokowi bakal menggelar musyawarah rakyat (Musra) II di Makassar, Sulawesi Selatan. Musra ini rencananya berlangsung di Celebes Convention Center, Minggu 2 Oktober 2022 mendatang.

Menanggapi hal ini, Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Alauddin, Firdaus Muhammad, menilai kemungkinan besar kegiatan itu berkaitan dengan penguatan jejaring politik Presiden Joko Widodo. Musra itu, kata Firdaus, sebaiknya menekankan pada bagaimana kepemimpinan Jokowi hingga masa jabatannya berakhir nanti dan tidak membahas hal lain seperti wacana periode ketiga.

"Mungkin ada kader-kader yang disiapkan oleh mereka pasca Jokowi. Namun mungkin saja mereka akan mewacanakan terkait dengan Jokowi tiga periode dengan jalur cawapres," kata Firdaus saat diwawancarai IDN Times, Rabu (28/9/2022).

1. Wacana tiga periode sudah mereda

Hasil survei SMRC pada periode 21 Mei - 28 Mei 2021 mengenai persepsi publik terkait periode jabatan presiden tiga kali (Tangkapan layar survei SMRC)

Hanya saja, Firdaus menganggap terlalu riskan jika saat ini masih membahas perihal wacana presiden tiga periode. Jika isu itu dikuatkan, kata dia, maka ada kemungkinan pemerintahan yang seharusnya happy ending justru menjadi kurang baik bagi Jokowi karena dianggap ambisius oleh masyarakat.

"Dulu wacana tiga periode sudah berakhir. Itu kan lama dibicarakan, tapi setelah Jokowi menyatakan tidak akhirnya reda dengan sendiri. Kita berharap Jokowi juga melakukan hal yang sama kaitan peluang untuk jadi cawapres," katanya.

Lagipula, kata Firdaus, Jokowi juga tampaknya tidak ingin menjadi cawapres mengingat dia pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia. Dia pun menekankan agar Musra II di Makassar nantinya lebih membahas hal-hal produktif untuk memperkuat citra politik tentang Jokowi.

"Intinya, jangan wacanakan tiga periode, cawapres karena itu isu tidak strategis. Justru yang lebih strategi adalah mereka harus mengemukakan secara keseluruhan capaian Jokowi periode pertama kedua dan implikasinya ke depan," kata Firdaus.

2. Fenomena baru relawan bahas calon presiden

Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika menghadiri rakernas ke-5 relawan Pro Jokowi di Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu, 21 Mei 2022. (www.instagram.com/@dr_moeldoko)

Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Andi Ali Armunanto, juga menyampaikan pandangannya terkait agenda Musra II di Makassar. Dia menilai agenda tersebut kemungkinan dimanfaatkan untuk membahas siapa calon presiden selanjutnya.

Menurutnya hal tersebut menjadi fenomena bahwa calon presiden tidak hanya dibahas oleh partai tapi ternyata juga dibahas oleh kelompok-kelompok non partisan. Salah satunya relawan Joko Widodo. 

"Ini menarik bahwa sepertinya memang antara partai politik dan kelompok-kelompok non partisan ini tengah terjadi persaingan. Apakah ini sentimen anti partai atau upaya memaksa partai politik untuk lebih mendengarkan keinginan rakyat," katanya.

3. Makassar representasi Indonesia Timur

Dosen Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali Armunanto

Menurut Ali, kedatangan Jokowi nantinya akan mengamplifikasikan apapun hasil keputusan rapat. Efek dari amplifikasi itu tentu bisa saja berimbas ke popularitas. 

Musra II di Makassar itu juga diyakini sebagai pandangan bahwa suara rakyat Makassar kian diperhitungkan dalam politik. Menurut Ali, suara masyarakat Kota Makassar merupakan representasi dari Indonesia Timur.

"Suara-suara Indonesia Timur sampai saat ini menjadi rebutan orang-orang pusat walaupun tidak sebesar suara di Jawa tapi kawasan Indonesia Timur ini menyumbang perolehan suara yang cukup signifikan bagi calon-calon tertentu," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Ashrawi Muin
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us