Kerusuhan di Yalimo, Sekolah hingga Asrama Polisi Dibakar Massa

Yalimo, IDN Times – Kerusuhan pecah di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, pada Selasa (16/9/2025). Massa membakar SMA Negeri 1 Yalimo di Elelim serta asrama polisi. Peristiwa ini diduga dipicu persoalan antar siswa yang kemudian berkembang meluas.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Cahyo Sukarnito, menjelaskan kerusuhan terjadi sekitar pukul 07.00 WIT. Awalnya, permasalahan hanya terjadi di antara siswa di sekolah tersebut, namun kemudian merembet hingga menyebabkan kerusuhan besar.
1. Keributan antar siswa memicu kerusuhan

Menurut Cahyo, awal mula kericuhan hanya persoalan internal di sekolah. Namun situasi tidak terkendali hingga berujung pada pembakaran fasilitas umum.
“Kerusuhan berawal dari masalah antara siswa dan siswa di salah satu sekolah. Namun meluas hingga sekolah dan asrama polisi dibakar massa,” kata Cahyo.
Kondisi semakin kacau setelah upaya mediasi gagal. Sekelompok siswa justru menyerang guru dan aparat yang datang untuk menenangkan situasi.
2. Penyerangan meluas ke aparat dan masyarakat

Cahyo menuturkan, saat pihak sekolah dan aparat mencoba menyelesaikan masalah, justru terjadi serangan balik. Akibatnya, ketegangan semakin membesar.
“Saat diselesaikan, sekelompok siswa menyerang baik guru maupun aparat yang datang untuk mengendalikan situasi. Hal itu meluas kepada penyerangan terhadap aparat dan masyarakat,” ujarnya.
Kerusuhan itu tidak hanya menyerang aparat, tetapi juga merugikan warga sipil. Sejumlah kios dan rumah penduduk ikut terbakar dalam kejadian tersebut.
3. Aparat tambahan dikerahkan ke Elelim

Untuk mengendalikan keadaan, aparat keamanan tambahan dari Wamena dikerahkan ke Elelim. Penebalan pengamanan dilakukan agar situasi segera kondusif dan tidak makin meluas.
Akibat insiden ini, fasilitas pendidikan hingga tempat tinggal aparat rusak parah. Kehidupan masyarakat sekitar pun terganggu karena banyak warga khawatir kerusuhan kembali terjadi.
“Kita berharap agar masyarakat tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian,” tegas Cahyo.