Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kenapa Kampung Narkoba di Makassar Sulit Diberantas?

Polisi menyita sejumlah barang bukti di kampung narkoba Borta di Makassar, Selasa (28/1/2025)/Istimewa
Intinya sih...
  • Penggerebekan kampung narkoba di Makassar oleh Satresnarkoba Polrestabes Makassar terjadi pada 28 Januari 2025.
  • Dua tersangka ditangkap, barang bukti disita termasuk sabu, airsoft gun, dan busur panah.
  • Kriminolog menyoroti kurangnya tindakan pemerintah dan polisi dalam menangani kampung narkoba yang dapat merusak moral dan fisik masyarakat.

Makassar, IDN Times – Keberadaan kampung narkoba di Makassar kembali menjadi sorotan publik setelah penggerebekan oleh Satresnarkoba Polrestabes Makassar di Kampung Narkoba Borta, Kecamatan Tallo, Selasa (28/1/2025).

Saat penggerebekan, polisi menangkap dua orang tersangka, yakni pria berinisial A yang diduga sebagai bandar, serta perempuan berinisial S yang diduga berperan sebagai penyedia tempat.

Dalam operasi ini, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk 10 gram sabu, alat isap sabu, airsoft gun, busur panah, handphone, dan uang tunai Rp 9,7 juta.

Usai digerebek, kampung narkoba di Makassar mendapat sorotan dari Pakar Kriminologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Rahman Syamsuddin. Menurutnya, keberadaan kampung narkoba sangat memprihatinkan dan harus segera ditangani oleh pemerintah serta kepolisian.

“Kampung narkoba dapat menyebabkan kerusakan moral dan fisik bagi masyarakat, terutama generasi muda. Jika tidak ditindak, dampaknya bisa semakin luas dan mengancam masa depan bangsa,” ujar Rahman kepada IDN Times, Kamis (30/1/2025).

1. Faktor yang Membuat Kampung Narkoba Bertahan

Pakar Kriminologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Rahman Syamsuddin/Istimewa

Dijelaskan juga bahwa, kampung narkoba bisa bertahan dalam waktu lama karena beberapa faktor, seperti kurangnya pengawasan dan penindakan dari pihak berwenang, lemahnya kesadaran masyarakat, serta adanya jaringan narkoba yang kuat dan terorganisir.

“Keberadaan kampung narkoba menunjukkan lemahnya kontrol sosial. Jika masyarakat dan pemerintah tidak bersinergi, jaringan ini akan semakin kuat dan sulit diberantas,” tambahnya.

Rahman mengungkapkan, dalam teori kriminologi, kampung narkoba dapat bertahan dalam waktu yang lama karena beberapa faktor utama.

"Kurangnya pengawasan dan penindakan dari aparat berwenang menjadi salah satu penyebab utama. Selain itu, masyarakat sekitar yang kurang sadar atau bahkan takut melaporkan aktivitas ini juga menjadi kendala," ujarnya.

Rahman juga menyoroti adanya jaringan narkoba yang kuat dan terorganisir, yang membuat para bandar sulit ditangkap.

"Jika tidak ada upaya untuk memutus mata rantai peredaran narkoba ini, maka kampung narkoba akan terus beroperasi dan bahkan bisa menyebar ke wilayah lain," tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa penggerebekan yang dilakukan di Kampung Borta baru-baru ini seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah untuk meningkatkan pengawasan dan strategi pemberantasan narkoba di Makassar.

2. Senjata di Kampung Narkoba: Ancaman Serius bagi Keamanan

Jenis senjata yang disita dari tersangka di kampung narkoba Borta Makassar. IDN Times/Darsil Yahya

Salah satu temuan mengejutkan dalam penggerebekan di Kampung Borta adalah adanya senjata, seperti airsoft gun dan busur panah, yang ditemukan di lokasi. Rahman menilai bahwa keberadaan senjata ini sangat mengkhawatirkan.

"Adanya senjata di kampung narkoba bisa meningkatkan risiko kekerasan dan konflik dengan aparat saat dilakukan penggerebekan. Ini menunjukkan bahwa kelompok tersebut siap melakukan perlawanan jika bisnis mereka terancam," ungkapnya.

Ia mendesak agar aparat kepolisian lebih tegas dalam menyita senjata-senjata yang ditemukan dan menangkap semua pihak yang terlibat dalam kepemilikan senjata ilegal tersebut.

"Sangat penting bagi pemerintah dan kepolisian untuk segera bertindak dengan tegas. Jangan sampai senjata ini digunakan untuk melindungi bisnis haram mereka atau bahkan menimbulkan korban jiwa," tegasnya.

3. Jaringan Internasional dan Dampak bagi Generasi Muda

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana, saat rilis kasus penggerebekan Kampung Narkoba Borta, Rabu (29/1/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Rahman juga menyoroti kemungkinan keterlibatan jaringan narkoba internasional dalam kasus ini. Ia menyebutkan bahwa hal ini tergantung pada hasil pengembangan penyidikan oleh aparat kepolisian.

"Jika ternyata ada keterlibatan jaringan internasional, maka ini sangat memprihatinkan. Pemerintah harus segera bekerja sama dengan negara lain untuk memutus jalur penyelundupan narkoba ini," jelasnya.

Dampak dari keberadaan kampung narkoba, menurut Rahman, sangat besar bagi generasi muda. Selain merusak moral dan kesehatan, peredaran narkoba yang terus berlanjut dapat meningkatkan angka kriminalitas di daerah tersebut.

"Selama para bandar belum tertangkap, ada kemungkinan praktik ini akan terus berulang, bahkan menyebar ke daerah lain. Oleh karena itu, pemerintah harus bertindak cepat untuk menangkap otak utama di balik jaringan ini," pungkasnya.

Rahman menegaskan bahwa solusi jangka panjang harus mencakup tiga hal utama: peningkatan pengawasan, pemberantasan jaringan narkoba hingga ke akar-akarnya,

"Serta penyediaan program rehabilitasi bagi korban narkoba. Dengan langkah-langkah ini, ia berharap Makassar dapat terbebas dari ancaman kampung narkoba yang terus berkembang," tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Darsil Yahya Mustari
EditorDarsil Yahya Mustari
Follow Us