Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Diskusi Draf Buku Sejarah di UNM, Tampung Masukan dari Publik

Diskusi publik draf buku Sejarah Indonesia 2025 dalam diskusi publik yang digelar di Universitas Negeri Makassar, Senin (4/8/2025)
Diskusi publik draf buku Sejarah Indonesia 2025 dalam diskusi publik yang digelar di Universitas Negeri Makassar, Senin (4/8/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Intinya sih...
  • Direktur Sejarah dan Permuseuman, Prof Agus Mulyana, menekankan pentingnya keterlibatan publik dalam penulisan buku sejarah Indonesia.
  • Penyusunan buku melibatkan 113 akademisi dari berbagai bidang, didukung oleh 34 perguruan tinggi di Indonesia.
  • Diskusi publik diawali dengan pengantar dari editor umum dan editor jilid, dilanjutkan dengan pemaparan draf oleh para editor tiap jilid sebanyak 10 jilid.

Makassar, IDN Times - Universitas Negeri Makassar (UNM) menjadi lokasi terakhir pelaksanaan diskusi publik draf penulisan buku Sejarah Indonesia tahun 2025. Kegiatan berlangsung di Ruang Teater Lantai 2 UNM pada Senin (4/8/2025) mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WITA dan diikuti secara luring maupun daring.

Diskusi ini merupakan bagian dari rangkaian yang telah dilaksanakan sebelumnya di Universitas Indonesia, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, dan Universitas Negeri Padang. Kegiatan diselenggarakan oleh Direktorat Sejarah dan Permuseuman Kementerian Kebudayaan RI bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Sejarah UNM.

Diskusi di UNM dihadiri oleh sejumlah pejabat dan sivitas akademika, termasuk Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan, ketua senat, ketua majelis profesor, wakil rektor, wakil dekan, serta direktur program pascasarjana UNM. Hadir pula mahasiswa dari sejumlah universitas seperti  UNM, Universitas Hasanuddin, dan UIN Alauddin, serta tokoh budaya, komunitas, asosiasi profesi, dan media.

Rektor UNM, Prof Karta Jayadi, turut memberikan sambutan.  Sementara itu, sambutan dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon hanya ditayangkan melalui video.

1. Butuh keterlibatan publik

Direktur Sejarah dan Permuseuman, Prof Agus Mulyana, menyampaikan sambutan pembuka diskusi publik draf buku Sejarah Indonesia 2025 di Universitas Negeri Makassar, Senin (4/8/2025)
Direktur Sejarah dan Permuseuman, Prof Agus Mulyana, menyampaikan sambutan pembuka diskusi publik draf buku Sejarah Indonesia 2025 di Universitas Negeri Makassar, Senin (4/8/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Direktur Sejarah dan Permuseuman, Prof Agus Mulyana, menyampaikan bahwa keterlibatan publik menjadi bagian penting dalam proses penulisan buku sejarah nasional. Menurutnya, respons dari masyarakat terhadap proyek ini mencerminkan tingginya kepedulian terhadap narasi sejarah Indonesia.

"Mungkin bapak ibu sudah mendengar informasi penulisan sejarah Indonesia dengan berbagai respon yang kami anggap ini sebagai bagian dari kepedulian. Betapa menulis sejarah Indonesia ini menjadi suatu yang penting," kata Agus Mulyana dalam laporan pembukaannya. 

Kegiatan ini, kata dia, dirancang sebagai ruang terbuka bagi publik untuk menyampaikan saran dan masukan terhadap rancangan naskah buku Sejarah Indonesia. Harapannya, proses ini menghasilkan narasi sejarah yang inklusif, partisipatif, objektif, dan jujur.

"Jadi diharapkan melalui diskusi ini, kami mendapatkan masukan-masukan. Masukan kami lakukan melalui diskusi ini, juga ada beberapa organisasi, kelompok, komunitas yang langsung juga datang ke kantor kami di direktorat sejarah dan permuseuman," katanya.

2. Penyusunan buku ini melibatkan 113 akademisi 

Salah satu editor memaparkan isi draf buku Sejarah Indonesia di hadapan peserta diskusi publik buku Sejarah Indonesia 2025 di Universitas Negeri Makassar, Senin (4/8/2025).
Salah satu editor memaparkan isi draf buku Sejarah Indonesia di hadapan peserta diskusi publik buku Sejarah Indonesia 2025 di Universitas Negeri Makassar, Senin (4/8/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Agus juga menjelaskan bahwa penyusunan buku ini melibatkan 113 akademisi dari berbagai bidang seperti sejarah, arkeologi, ilmu sosial, dan humaniora. Proyek ini juga didukung oleh 34 perguruan tinggi di Indonesia.

"Jadi penulisan ini sudah barang tentu karena melibatkan para akademisi baik dosen, peneliti, ini penulisan yang memang dengan pendekatan sangat akademik," katanya.

3. Diskusi publik diawali pengantar dari editor umum dan editor jilid

Salah satu editor memaparkan isi draf buku Sejarah Indonesia di hadapan peserta diskusi publik buku Sejarah Indonesia 2025 di Universitas Negeri Makassar, Senin (4/8/2025).
Salah satu editor memaparkan isi draf buku Sejarah Indonesia di hadapan peserta diskusi publik buku Sejarah Indonesia 2025 di Universitas Negeri Makassar, Senin (4/8/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Diskusi publik ini diawali dengan pengantar dari editor umum, yaitu Prof Susanto Zuhdi (Universitas Indonesia), Prof Singgih Tri Sulistyono (Universitas Diponegoro), dan Prof Jajat Burhanuddin (UIN Syarif Hidayatullah). Setelah itu, diskusi dilanjutkan pemaparan draf oleh para editor tiap jilid sebanyak 10 jilid. 

Mereka adalah Prof Akin Duli (Universitas Hasanuddin), Prof Wanny Raharjo Wahyudi (Universitas Indonesia), Prof Oman Faturahman (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Prof Bondan Kanumoyoso (Universitas Indonesia), Prof Sarkawi B Husain (Universitas Airlangga), Prof Phil Gusti Asnan (Universitas Andalas), Prof Endang Susilowati (Universitas Diponegoro) , Nur Aini Setiawati Ph, D (Universitas Gadjah Mada), Prof Erniwati (Universitas Negeri Padang) dan Prof Linda Sunarti (Universitas Indonesia). 

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.  Beberapa peserta mengajukan pertanyaan baik yang hadir di lokasi maupun yang hadir via Zoom. Diskusi ini juga ditayangkan melalui kanal YouTube. Setelah itu, para editor jilid memberikan jawaban atas pertanyaan peserta. 

Adapun draf buku ditampilkan di layar utama selama sesi pemaparan. Di akhir kegiatan, peserta dapat mengunduh naskah melalui barcode yang disediakan di layar utama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us