Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

[BREAKING] Siswa SD Kelas 6 di Makassar Tewas Dikeroyok Teman Sekolahnya

Foto anak sekolah dasar di Makassar jadi korban pengeroyokan, Jumat (30/5/2025). IDN Times/Darsil Yahya
Foto anak sekolah dasar di Makassar jadi korban pengeroyokan, Jumat (30/5/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Makassar IDN Times - Seorang anak sekolah dasar (SD) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Muhammad Raja Afnan (15) tewas setelah diduga dikeroyok oleh teman sekolahnya.

Muhammad Raja Afnan merupakan siswa Kelas 6 di SD Maccini I/1, Jalan Urip Sumoharjo Kelurahan Maccini, Kecamatan Makassar.

Pantauan di lokasi, rumah duka di Jl Maccini Gusung, Setapak 8 telah dipadati kerabat dan tetangga yang datang melayat. Korban meninggal di RS Faisal Makassar, Jumat (30/5/2025) sekitar Pukul 16.00 WITA.

Menurut penjelasan tante korban, Desma (45) sebelum keponakannya meninggal ia sempat dikeroyok di depan sekolahnya satu minggu lalu. Pelakunya ada tiga satu siswa SMP dan dua siswa SD.

"Waktu di rumah sakit, saya tanya siapa yang pukul, dia (Raja) bilang teman (yang pukul), tiga orang karena dia kasi naik jarinya tiga," ucap Desma saat ditemui di rumah duka, Jumat (30/5/2035) Malam.

Ia juga mengungkapkan pemukulan tak hanya dilakukan oleh pelaku tapi juga orangtua salah satu pelaku, karena sebelumnya korban dan pelaku sempat berkelahi, sehingga orangtua pelaku tak terima dan memukul korban.

"Saya juga tidak tahu apakah keponakan saya sering di bully atau tidak karena tidak pernah cerita. Intinya diborongi. Orang tuanya juga pelaku sempat tidak terima sampai keponakan saya ditampar," ujarnya.

"Termasuk Wali Kelas (SD) Maccini 2, dia ancam (keponakan saya)," sambungnya.

Desma curiga, pengeroyokan terhadap keponakan tak hanya dilakukan satu atau dua orang, tapi lebih dari itu. Setelah dikeroyok, keponakannya mengeluh sakit di dadanya, sehingga harus dirawat selama lima hari di RS Faisal.

"Awalnyadisangka demam, DBD, tipes. Tapi dia juga mengeluh dadanya sakit, mungkin karena pemukulan, Luka dalam mungkin ini, karena pecah pembuluh darah," ungkapnya.

Tanda-tanda kekerasan fisik juga terlihat di sekujur tubuh korban, seperti lebam di bagian kedua kelopak mata serta banyak bekas sundutan rokok.

"Banyak luka bekas rokok di belakangnya," jelasnya.

Pihak keluarga telah melaporkan kasus ini ke Unit PPA Polrestabes Makassar guna mengusut tuntas insiden kekerasan yang menyebabkan nyawa korban melayang.

"Bapaknya sudah di Polrestabes Makassar melapor," tandasnya.

Rencana korban akan dimakamkan di TPU Panaikang, Makassar.

Sementara, Kanit PPA Polrestabes Makassar, Iptu Arianto yang dikonfirmasi membenarkan terkait insiden nahas tersebut.

"Ada sementara buat LP orangtuanya," kata Arianto kepada IDN Times.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us